Jalan rusak, hambatan pengembangan desa wisata
A
A
A
Sindonews.com - Pengembangan desa wisata Punten dan Gunungsari, di Kecamatan Bumiaji masih terkendala infrastruktur menuju wilayah setempat. Sehingga perlu langkah cepat untuk mengembangkan infrastruktur menuju Desa Punten dan Gunungsari.
Koordinator tim Jatim Park Foundation, selaku konsultan pengembangan Desa wisata Punten dan Gunungsari Fajar Frans Bawon menyatakan, masalah krusial untuk mengembangan desa wisatanya ada pada infrastuktur jalan. Ditambah lagi fasilitas lahan parkir dan penerangan jalan umum (PJU)-nya.
"Untuk obyek wisatanya tinggal memoles saja. Ada lahan petik bunga mawar, petik sayur organik, petik apel, area out bond, area berkuda, area berkemah, home stay dan area pementasan kesenian tradisional," jelas Fajar, Jumat (22/3/2013).
Dijelaskan, konsep pengembangan desa wisata Punten dan Gunungsari ini akan dijadikan percontohan tingkat nasional dan lokal di wilayah Malang Raya. Sisi keunggulan pengembangan desa wisata Punten dan Bumiaji terdapat pada letak geografis dan unsur budaya masyarakatnya.
"Bagi kami merupakan tantangan tersendiri untuk mengembangkan desa wisata ini. Karena nanti isi dari obyek wisata yang akan dituju wisatawan berasal dari potensi lokal dan dikelola oleh masyarakat sendiri," ujar Fajar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batu, Mistin menerangkan, pihaknya akan mempercepat pembangunan infrastruktur menuju dua desa itu.
"Pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Pengairan dan Bina Marga serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR), Kota Batu," katanya.
Menurut Mistin, tahun ini Pemkot Batu akan memasang papan bilboard di bandara Juanda. Tujuannya sebagai papan informasi agar wisatawan mancanegara mau mengunjungi Kota Batu.
Koordinator tim Jatim Park Foundation, selaku konsultan pengembangan Desa wisata Punten dan Gunungsari Fajar Frans Bawon menyatakan, masalah krusial untuk mengembangan desa wisatanya ada pada infrastuktur jalan. Ditambah lagi fasilitas lahan parkir dan penerangan jalan umum (PJU)-nya.
"Untuk obyek wisatanya tinggal memoles saja. Ada lahan petik bunga mawar, petik sayur organik, petik apel, area out bond, area berkuda, area berkemah, home stay dan area pementasan kesenian tradisional," jelas Fajar, Jumat (22/3/2013).
Dijelaskan, konsep pengembangan desa wisata Punten dan Gunungsari ini akan dijadikan percontohan tingkat nasional dan lokal di wilayah Malang Raya. Sisi keunggulan pengembangan desa wisata Punten dan Bumiaji terdapat pada letak geografis dan unsur budaya masyarakatnya.
"Bagi kami merupakan tantangan tersendiri untuk mengembangkan desa wisata ini. Karena nanti isi dari obyek wisata yang akan dituju wisatawan berasal dari potensi lokal dan dikelola oleh masyarakat sendiri," ujar Fajar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batu, Mistin menerangkan, pihaknya akan mempercepat pembangunan infrastruktur menuju dua desa itu.
"Pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Pengairan dan Bina Marga serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR), Kota Batu," katanya.
Menurut Mistin, tahun ini Pemkot Batu akan memasang papan bilboard di bandara Juanda. Tujuannya sebagai papan informasi agar wisatawan mancanegara mau mengunjungi Kota Batu.
(ysw)