Pamit cari rajungan, nelayan hilang ditelan laut
A
A
A
Sindonews.com - Seorang nelayan Luddin, warga Dusun Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, kabupaten Maros hilang di tengah lautan saat mencari rajungan di perairan Pantai Kuri.
Menurut Sanna, istri korban, suaminya meninggalkan rumah sekira pukul 17.00 Wita. Dia sempat mempertanyakan waktu suaminya melaut karena kebiasaan suaminya untuk melaut itu sekira pukul 04.00 wita.
Hingga pukul pukul 22.00 wita tak kunjung pulang, akhirnyas seluruh keluarga berusaha melakukan pencarian. Pada pencarian kedua, keluarga menemukan perahu korban di dekat pulau Balang Lompo kabupaten Pangkep.
"Perahu bapak ditemukan. Tapi dia sudah tidak ada di kapalnya," ujarnya sembari menangis, Jumat (22/3/2013).
Senna menuturkan, biasanya suaminya melaut itu pada pukul 3 subuh dan kembali pada pukul 8 pagi. Hal itu karena mata Luddin sebelah kiri sudah tidak berfungsi.
Namun pada hari itu, dengan alasan terang bulan, sehingga Luddin nekat melaut. Sesaat sebelum pergi, kata Senna, Luddin sempat menggendong cucu semata wayangnya yang selalu menangis tanpa sebab.
"Tidak Ada tanda-tanda sama sekali, hanya cucunya yang menangis terus," singkatnya.
Sementara itu, Koordinator Rescuer Badan SAR Nasional Haryanto Ardi mengatakan, pihaknya bergerak mencari jejak Luddin sejak pagi.
"Kami sudah menyisir tadi pagi, hari ini sudah dua kali kami menyisir tapi belum menemukan tanda-tanda," jelasnya.
Menurut Sanna, istri korban, suaminya meninggalkan rumah sekira pukul 17.00 Wita. Dia sempat mempertanyakan waktu suaminya melaut karena kebiasaan suaminya untuk melaut itu sekira pukul 04.00 wita.
Hingga pukul pukul 22.00 wita tak kunjung pulang, akhirnyas seluruh keluarga berusaha melakukan pencarian. Pada pencarian kedua, keluarga menemukan perahu korban di dekat pulau Balang Lompo kabupaten Pangkep.
"Perahu bapak ditemukan. Tapi dia sudah tidak ada di kapalnya," ujarnya sembari menangis, Jumat (22/3/2013).
Senna menuturkan, biasanya suaminya melaut itu pada pukul 3 subuh dan kembali pada pukul 8 pagi. Hal itu karena mata Luddin sebelah kiri sudah tidak berfungsi.
Namun pada hari itu, dengan alasan terang bulan, sehingga Luddin nekat melaut. Sesaat sebelum pergi, kata Senna, Luddin sempat menggendong cucu semata wayangnya yang selalu menangis tanpa sebab.
"Tidak Ada tanda-tanda sama sekali, hanya cucunya yang menangis terus," singkatnya.
Sementara itu, Koordinator Rescuer Badan SAR Nasional Haryanto Ardi mengatakan, pihaknya bergerak mencari jejak Luddin sejak pagi.
"Kami sudah menyisir tadi pagi, hari ini sudah dua kali kami menyisir tapi belum menemukan tanda-tanda," jelasnya.
(ysw)