RSUP Dr Sardjito makamkan 10 jenazah tanpa identitas

Jum'at, 22 Maret 2013 - 17:08 WIB
RSUP Dr Sardjito makamkan...
RSUP Dr Sardjito makamkan 10 jenazah tanpa identitas
A A A
Sindonews.com - Kepastian nasib 12 jenazah tanpa identitas yang telah berbulan-bulan memenuhi lemari pendingin kamar mayat RSUP Dr Sardjito akhirnya terjawab. Berdasarkan keputusan hukum yang telah selesai, jenazah-jenazah tersebut akhirnya bisa dikebumikan.

"Hari ini kami akan memakamkan 10 jenazah tanpa identitas di pemakaman umum Sariloyo, Dukuh, Bantul. Sedangkan untuk dua jenazah lainnya, akan dimakamkan oleh Dinas Sosial Kota Yogyakarta di pemakaman umum di Sidikan, Yogyakarta. Tentu semua jenazah ini sudah selesai dalam proses hukumnya sebagai titipan dari kepolisian," ujar Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Dr Mochammad Syafak Hanung SpA, Jumat (22/3/2013).

Ditemui sebelum pemakaman di bagian forensik RSUP Dr Sardjito, Syafak mengatakan, keberadaan jenazah-jenazah tersebut yang paling lama sudah sejak 10 bulan yang lalu. Dan untuk kewajiban memakamkan sendiri sebenarnya dilakukan oleh Dinas Sosial kabupaten dimana jenazah ditemukan. Sampai saat ini, yang bisa diajak kerjasama baru dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Kami berharap pihak kepolisian dan Dinas Sosial bisa bekerja sama. Jangan sampai kedepannya terjadi lagi jenazah yang tidak jelas nasib pemakamannya. Dari kepolisian kami meminta agar ada batas waktu maksimal penyelidikan. Namun untuk pemakaman kali ini, kami merasa bertanggung jawab melakukannya sehingga kami menggunakan dana dari CSR RSUP Dr Sardjito," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Tresno Heru Nugroho mengatakan, jumlah jenazah tanpa identitas sebenarnya 13 jenazah. Namun satu diantaranya telah diambil oleh pihak keluarga. Jenazah yang diambil adalah pasien rumah sakit RSUP Dr Sardjito yang alamat rumahnya tidak jelas.

"Setelah ditelusuri ternyata alamat yang tertera di tanda pengenal salah. Tapi akhirnya, keluarga dari jenazah berhasil ditemukan dan langsung mengurus sendiri pemakamannya. Saat ini yang masih kami tahan hanya satu jenazah yang baru ditemukan karena masih membutuhkan analisis lanjutan," ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2589 seconds (0.1#10.140)