Wilayah endemis DBD di fogging
A
A
A
Sindonews.com - Warga Perumahan Mentari Bumi Sejahtera (BMS) Desa Kalipecabean, Kecamatan Candi bisa sedikit lega. Pasalnya, perumahan mereka mendapat bantuan fogging (pengasapan) untuk mencegah penyebaran nyamuk Aides Aigepty.
Setidaknya sudah ada 5 warga tergelepar akibat terserang DBD (Demam Berdarah Dengue) dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS).
"Kalau tidak difogging DBD akan semakin menyebar di perumahan kami," ujar Ketua RT 01/RW 05, Perumahan MBS, Ny Simatupang, Senin (18/3/2013),
Ny Simatupang menjelaskan, di RT-nya ada dua warga yang terkena DBD dan di lingkungan RT 02 ada tiga warga yang terserang DBD. Selama musim hujan, warga cemas karena banyak nyamuk di perumahan veteran tersebut.
Bukan hanya itu, pihaknya minta agar pemerintah menggencarkan fogging di kawasan endemis DBD. Hal ini untuk mencegah mewabahnya DBD di Sidoarjo saat musim hujan.
Ketua RW 05 Perumahan MBS, Joko Prayitno menambahkan, warganya kerap mengadu agar segera diambil langkah untuk pencegahan penularan DBD.
“Salah satu warga kami yang terserang DBD pak Welly Sudargo. Total warga yang terserang saat ini sudah ada 5 orang. Mudah-mudahan setelah fogging sudah tidak ada lagi warga yang terserang DBD," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi Perumahan MBS dulunya rawa-rawa yang kemudian dibangun perumahan Veteran. Namun, sampai saat ini kawasan itu berdekatan dengan rawa-rawa yang rentan digunakan nyamuk untuk berkembang biak.
Bukan hanya itu, selokan perumahan banyak yang mampet sehingga tampak genangan air yang tak mengalir. Belum lagi saat musim hujan seperti saat ini, banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.
Karena kondisi perumahan seperti itu, Joko Prayitno berupaya mencari bantuan untuk fogging perumahan. Kebetulan, dia kenal demgan anggota DPRD Sidoarjo Emir Firdausnyang merupakan anggota dewan dari Dapil Sidoarjo 1 (Sidoarjo dan Candi).
"Kebetulan masa reses jadi saya gunakan untuk jaring asprasi masyarakat. Karena ada keluhan wabah DBD, ya solusinya dengan fogging," ujar politisi asal PAN tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo itu mengaku, untuk fogging kali ini pihaknya menyisir 1000 rumah di Perumahan MBS. Fogging juga akan dilanjutkan di Perumahan Bumi Cabean Asri (BCA) untuk sebanyak 500 rumah. Dua perumahan itu termasuk kawasan endemis DBD, karena lokasinya yang berdekatan dengan rawa-rawa dan tambak.
Ketua DPD PAN Sidoarjo, H Imam Sugiri yang ikut dalam kegiatan fogging itu menambahkan, adanya lima warga yang terserang DBD di Perumahan MBS masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Dalam satu perumahan ada lima orang yang terkena DBD itu sudah termasuk KLB," ucapnya.
Imam Sugiri mensinyalir jika warga yang terserang DBD cukup banyak. Sebab, kebanyakan dari mereka berobat ke rumah sakit swasta. Untuk itulah, DPD PAN Sidoarjo membuka layanan fogging untuk 100.000 rumah di seluruh Sidoarjo.
"Warga yang minta bantuan fogging bisa menghubungi DPD PAN Sidoarjo. Kami siap membatu," pungkasnya.
Sementara itu, data yang diperoleh dari RSUD Sidoarjo sampai saat ini warga yang berobat karena DBD sebanyak 48 orang. Dengan rincian, pada bulan Januari pasien yang terjangkit penyakit mematikan itu jumlahnya 36. Sedangkan pada bulan Februari menurun menjadi 12 orang.
"Bertambahnya DBD karena musim hujan. Kami berharap warga menjaga kebersihan lingkungan," ujar Humas RSUD Sidoarjo Ahmad Zainuri.
Setidaknya sudah ada 5 warga tergelepar akibat terserang DBD (Demam Berdarah Dengue) dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS).
"Kalau tidak difogging DBD akan semakin menyebar di perumahan kami," ujar Ketua RT 01/RW 05, Perumahan MBS, Ny Simatupang, Senin (18/3/2013),
Ny Simatupang menjelaskan, di RT-nya ada dua warga yang terkena DBD dan di lingkungan RT 02 ada tiga warga yang terserang DBD. Selama musim hujan, warga cemas karena banyak nyamuk di perumahan veteran tersebut.
Bukan hanya itu, pihaknya minta agar pemerintah menggencarkan fogging di kawasan endemis DBD. Hal ini untuk mencegah mewabahnya DBD di Sidoarjo saat musim hujan.
Ketua RW 05 Perumahan MBS, Joko Prayitno menambahkan, warganya kerap mengadu agar segera diambil langkah untuk pencegahan penularan DBD.
“Salah satu warga kami yang terserang DBD pak Welly Sudargo. Total warga yang terserang saat ini sudah ada 5 orang. Mudah-mudahan setelah fogging sudah tidak ada lagi warga yang terserang DBD," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi Perumahan MBS dulunya rawa-rawa yang kemudian dibangun perumahan Veteran. Namun, sampai saat ini kawasan itu berdekatan dengan rawa-rawa yang rentan digunakan nyamuk untuk berkembang biak.
Bukan hanya itu, selokan perumahan banyak yang mampet sehingga tampak genangan air yang tak mengalir. Belum lagi saat musim hujan seperti saat ini, banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.
Karena kondisi perumahan seperti itu, Joko Prayitno berupaya mencari bantuan untuk fogging perumahan. Kebetulan, dia kenal demgan anggota DPRD Sidoarjo Emir Firdausnyang merupakan anggota dewan dari Dapil Sidoarjo 1 (Sidoarjo dan Candi).
"Kebetulan masa reses jadi saya gunakan untuk jaring asprasi masyarakat. Karena ada keluhan wabah DBD, ya solusinya dengan fogging," ujar politisi asal PAN tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo itu mengaku, untuk fogging kali ini pihaknya menyisir 1000 rumah di Perumahan MBS. Fogging juga akan dilanjutkan di Perumahan Bumi Cabean Asri (BCA) untuk sebanyak 500 rumah. Dua perumahan itu termasuk kawasan endemis DBD, karena lokasinya yang berdekatan dengan rawa-rawa dan tambak.
Ketua DPD PAN Sidoarjo, H Imam Sugiri yang ikut dalam kegiatan fogging itu menambahkan, adanya lima warga yang terserang DBD di Perumahan MBS masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Dalam satu perumahan ada lima orang yang terkena DBD itu sudah termasuk KLB," ucapnya.
Imam Sugiri mensinyalir jika warga yang terserang DBD cukup banyak. Sebab, kebanyakan dari mereka berobat ke rumah sakit swasta. Untuk itulah, DPD PAN Sidoarjo membuka layanan fogging untuk 100.000 rumah di seluruh Sidoarjo.
"Warga yang minta bantuan fogging bisa menghubungi DPD PAN Sidoarjo. Kami siap membatu," pungkasnya.
Sementara itu, data yang diperoleh dari RSUD Sidoarjo sampai saat ini warga yang berobat karena DBD sebanyak 48 orang. Dengan rincian, pada bulan Januari pasien yang terjangkit penyakit mematikan itu jumlahnya 36. Sedangkan pada bulan Februari menurun menjadi 12 orang.
"Bertambahnya DBD karena musim hujan. Kami berharap warga menjaga kebersihan lingkungan," ujar Humas RSUD Sidoarjo Ahmad Zainuri.
(rsa)