Raskin Mamasa tersendat, warga terpaksa puasa

Kamis, 14 Maret 2013 - 16:43 WIB
Raskin Mamasa tersendat, warga terpaksa puasa
Raskin Mamasa tersendat, warga terpaksa puasa
A A A
Sindonews.com - Beras untuk warga miskin (Raskin) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) untuk jatah Januari dan Februari belum tersalurkan oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Mamasa. Padahal, kuota dan pagu raskin sudah ada.

Lambatnya penyaluran raskin tersebut membuat masyarakat diwilayah itu yang berhak mendpatkan bantuan mulai mengeluh. Sebab mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan beras untuk sehari-hari.

“Sudah dua bulan belum ada raskin kami terima. Padahal, kami sudah sangat membutuhkannya,” ujar Demma, salah satu warga Mamasa, kepada SINDO, Kamis (14/3/2013).

Karena belum tersalurkannya jatah raskin tersebut, ia berharap pemerintah segera mempercepat agar bisa disalurkan. Sebab kebutuhan beras sudah sangat mendesak. Untuk membeli dengan harga normal setiap hari, kata Demma, dirinya tidak mampu sehingga dia lebih banyak berpuasa.

Kepala Sub Bidang Kesra Pemkab Mamasa, Yusuf, mengakui bahwa raskin untuk masyarakat kurang mampu jatah Januari dan Februari belum tersalurkan. Hal itu dikarenakan pihaknya masih menunggu surat keputusan (SK) dari Bulog.

Meski demikian, ia berjanji, jatah raskin untuk Januari dan Februari akan disalurkan dalam bulan ini juga. Sebab, SK dan surat petunjuk yang diajukan ke Bulog sudah keluar.

“Sudah keluar SK-nya. Tinggal proses distribusi ke titik kecamatan yang sudah ditentukan,”ujar Yusuf.

Kata dia, raskin jatah Januari dan Februari akan di salurkan sekaligus kepada mereka yang berhal mendpatkannya. Hanya saja, untuk daerah pelosok, ia tidak menjamin harga raskin yang ditetapkan sebesar Rp1.600 per kilogram tidak ada kenaikan.

“Kalau soal harga, itu tergantung kesepakatan antara penyalur dengan pemerintah kecamatan dan desa. Karena, tahun ini Pemkab belum menyiapkan anggaran distribusi khusus untuk itu,”jelas Yusuf.

Adapun kuota raskin di Mamasa tahun ini, yakni sebanyak 11.033 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan jumlah pagu beras sebesar 165.595 kilogram.

Kuota tersebut mengalami penurunan empat persen atau sebanyak 511 RTS dari kuota penerima raskin tahun lalu sebanyak 11.544 RTS dengan jumlah pagu beras sebanyak 173.160 kg.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4965 seconds (0.1#10.140)