Bom kemasan sarden ditemukan di Gunung Biru, Poso
A
A
A
Sindonews.com - Bom rakitan aktif yang ditemukan di Gunung Biru Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir pada Kamis 7 Maret 2013, merupakan bom anti sentuh yang disamarkan dengan kemasan ikan kaleng.
Hal itu dilakukan untuk menambah efek mematikan. Pelaku juga menambahkan 22 butir peluru aktif yang dililit lakban.
"Kelompok bersenjata yang masih dicari di Gunung Biru, diduga kuat memiliki kemampuan merakit bom yang mematikan, salah satunya adalah bom yang diamankan petugas Jibom (penjinak bom) Gegana Brimob Polda Sulawesi Tengah di sebuah rumah ladang atau pondok di punggung Gunung Biru, sekira tiga jam jalan kaki dari dusun Tamanjeka," kata Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Susnadi, Jumat (8/3/2013).
Menurut Susnadi, selain bom rakitan aktif, petugas gabungan TNI dan Polri juga menemukan beberapa benda yang diduga milik dari kelompok bersenjata di Gunung Biru, yang telah ditinggalkan.
"Seperti dua bilah parang yang sudah berkarat dan puluhan baju kebun. Sebagian dari baju itu dalam kondisi basah, sehingga harus di jemur di halaman belakang Mapolres Poso. Petugas juga menemukan rangkaian kayu yang dirakit seperti senjata. Senjata mainan dari kayu itu diduga menjadi bagian dari alat latihan perang perangan oleh kelompok itu," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, meskipun telah berhasil menjinakkan bom yang ditemukan di pondok kebun milik Daeng Koro, salah seorang DPO polisi itu, masih terdapat sebuah bom yang diduga bom.
"Itu bom rantang yang ditanam di dalam tanah sekitar dua jam jalan kaki ke bagian yang lebih tinggi di punggung Gunung Biru," pungkasnya.
Diketahui, bom yang sudah di urai tersebut, di antaranya dirakit menggunakan serbuk putih, detonator, switching serta dililit 22 butir peluru aktif yang direkatkan dengan lakban coklat. Bom yang disamarkan dengan kaleng ikan sarden itu akan meledak bila disentuh atau tersentuh oleh bagian tubuh manusia.
Hal itu dilakukan untuk menambah efek mematikan. Pelaku juga menambahkan 22 butir peluru aktif yang dililit lakban.
"Kelompok bersenjata yang masih dicari di Gunung Biru, diduga kuat memiliki kemampuan merakit bom yang mematikan, salah satunya adalah bom yang diamankan petugas Jibom (penjinak bom) Gegana Brimob Polda Sulawesi Tengah di sebuah rumah ladang atau pondok di punggung Gunung Biru, sekira tiga jam jalan kaki dari dusun Tamanjeka," kata Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Susnadi, Jumat (8/3/2013).
Menurut Susnadi, selain bom rakitan aktif, petugas gabungan TNI dan Polri juga menemukan beberapa benda yang diduga milik dari kelompok bersenjata di Gunung Biru, yang telah ditinggalkan.
"Seperti dua bilah parang yang sudah berkarat dan puluhan baju kebun. Sebagian dari baju itu dalam kondisi basah, sehingga harus di jemur di halaman belakang Mapolres Poso. Petugas juga menemukan rangkaian kayu yang dirakit seperti senjata. Senjata mainan dari kayu itu diduga menjadi bagian dari alat latihan perang perangan oleh kelompok itu," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, meskipun telah berhasil menjinakkan bom yang ditemukan di pondok kebun milik Daeng Koro, salah seorang DPO polisi itu, masih terdapat sebuah bom yang diduga bom.
"Itu bom rantang yang ditanam di dalam tanah sekitar dua jam jalan kaki ke bagian yang lebih tinggi di punggung Gunung Biru," pungkasnya.
Diketahui, bom yang sudah di urai tersebut, di antaranya dirakit menggunakan serbuk putih, detonator, switching serta dililit 22 butir peluru aktif yang direkatkan dengan lakban coklat. Bom yang disamarkan dengan kaleng ikan sarden itu akan meledak bila disentuh atau tersentuh oleh bagian tubuh manusia.
(maf)