Pasien kelas 3 RSUD Wates overload
A
A
A
Sidonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates tidak cukup lagi menampung banyaknya pasien rawat inap dari layanan jaminan kesehatan yang berobat di rumah sakit ini. Solusinya, rumah sakit memberlakukan sistem rawat antar kelas ruang.
Direktur Utama RSUD Wates Lies Indriyati mengatakan, dari 207 tempat tidur di RSUD Wates, 48,9 persen di antaranya merupakan bangsal perawatan kelas 3. Namun, jumlah itu masih belum cukup menampung seluruh pasien jaminan kesehatan baik Jamkesda maupun Jamkesmas.
"Bangsal perawatan di RSUD memang terbatas. Jadi tidak jarang, ketika bangsal kelas 3 sudah penuh, akhirnya pasien kita pindahkan di kelas 1 dan 2. Itu sudah berulangkali kita lakukan," kata Lies di kantornya, Jumat (8/3/2013).
Dia menjelaskan, berdasarkan data RSUD, tingkat hunian tempat tidur kelas 3 pasien rawat inap mencapai 110 persen dari ruang yang tersedia. Sedangkan untuk rawat jalan rata-rata perhari mencapai 420 pasien. Menurutnya, sistem lintas kelas diberlakukan agar dapat menampung seluruh pasien.
"Kami tidak memungkiri, RSUD memang sudah overload. Artinya, belum sampai pasien di bangsal pulang, sudah ada yang antre untuk masuk. Kalau ada yang harus mondok, biasanya kita seleksi dulu sewaktu di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD)," katanya.
Menurut dia, rencananya rumah sakit akan menambah jumlah tempat tidur pada tahun ini. RSUD akan menambah 24 tempat tidur kelas 3 dengan anggaran hingga Rp1,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus.
"Sekarang dalam proses perencanaan. Anggarannya sudah siap," tegasnya.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo tak membantah kondisi RSUD yang sudah overload. Karena itu, kata dia, Pemkab menyiapkan rumah sakit tipe D di Sentolo sebagai alternatif rujukan untuk merawat pasien. Rencananya, RS itu akan dilengkapi 100 tempat tidur.
Direktur Utama RSUD Wates Lies Indriyati mengatakan, dari 207 tempat tidur di RSUD Wates, 48,9 persen di antaranya merupakan bangsal perawatan kelas 3. Namun, jumlah itu masih belum cukup menampung seluruh pasien jaminan kesehatan baik Jamkesda maupun Jamkesmas.
"Bangsal perawatan di RSUD memang terbatas. Jadi tidak jarang, ketika bangsal kelas 3 sudah penuh, akhirnya pasien kita pindahkan di kelas 1 dan 2. Itu sudah berulangkali kita lakukan," kata Lies di kantornya, Jumat (8/3/2013).
Dia menjelaskan, berdasarkan data RSUD, tingkat hunian tempat tidur kelas 3 pasien rawat inap mencapai 110 persen dari ruang yang tersedia. Sedangkan untuk rawat jalan rata-rata perhari mencapai 420 pasien. Menurutnya, sistem lintas kelas diberlakukan agar dapat menampung seluruh pasien.
"Kami tidak memungkiri, RSUD memang sudah overload. Artinya, belum sampai pasien di bangsal pulang, sudah ada yang antre untuk masuk. Kalau ada yang harus mondok, biasanya kita seleksi dulu sewaktu di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD)," katanya.
Menurut dia, rencananya rumah sakit akan menambah jumlah tempat tidur pada tahun ini. RSUD akan menambah 24 tempat tidur kelas 3 dengan anggaran hingga Rp1,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus.
"Sekarang dalam proses perencanaan. Anggarannya sudah siap," tegasnya.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo tak membantah kondisi RSUD yang sudah overload. Karena itu, kata dia, Pemkab menyiapkan rumah sakit tipe D di Sentolo sebagai alternatif rujukan untuk merawat pasien. Rencananya, RS itu akan dilengkapi 100 tempat tidur.
(ysw)