Kekerasan anak di Tegal marak

Selasa, 05 Maret 2013 - 12:02 WIB
Kekerasan anak di Tegal marak
Kekerasan anak di Tegal marak
A A A
Sindonews.com - Kasus kekerasan anak sampai saat ini masih marak terjadi di beberapa daerah. Termasuk di antaranya juga terjadi di Kota Tegal.

Puspa selaku lembaga perlindungan ibu dan anak di Kota Tegal mencatat jumlah kekerasan anak masih marak dengan jumlahnya yang terus meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Ketua Puspa, Hamidah Abdurrachman, mengatakan pada tahun 2013 jumlah kasus kekerasan anak yang terjadi di Tegal sementara ini tercatat empat kasus.

Sedangkan pada 2012 jumlahnya lebih besar yakni sebanyak 16 kasus. "Jumlah kekerasan anak masih tinggi di Kota Tegal," katanya di Kota Tegal, Selasa (5/3/2012).

Masih tingginya kasus kekerasan anak disebabkan karena faktor majunya perkembangan teknologi. Pada teknologi internet ini, masyarakat dengan mudah menemukan kegiatan kekerasan yang ditampilkan.

Sehingga masyarakat menirunya dalam realita. Selain pula masih adanya salah asuh di mana anak perempuan masih dianggap sebagai pihak yang lemah. "Kekerasan anak ini mendera pada anak di bawah usia 18 tahun," tandasnya.

Seperti kasus kekerasan dan pemerkosaan yang terjadi pada korban MS (15), salah satu siswa SMP di kota setempat. MS menjadi korban pemerkosaan oleh lima orang pemuda. Kasus ini terungkap pada Februari 2013 lalu.

Tingginya tingkat kekerasan pada anak akhir-akhir ini juga disebabkan karena ketidakpedulian orangtua terhadap anak. Bahkan orangtua yang sibuk bekerja menyerahkan anaknya pada pembantu. Padahal ini tergolong tindakan kurang mendidik.

"Kekerasan pada anak salah satunya ialah abainya kepedulian orangtua pada anak," tuturnya.

Adapun jenis kekerasan anak yang mendominasi selama ini adalah tindakan pencabulan, dan penganiayaan.

Puspa sendiri berupaya mengurangi tingkat kekerasan anak dengan meminta orangtua meningkatkan perhatian kepada anak. "Kami juga melakukan pendampingan kepada korban dan pelaku," terangnya.

Di Kabupaten Brebes, kasus kekerasan anak juga termasuk tinggi dengan faktornya pun tidak jauh beda. "Di Brebes kasus kekerasan anak juga tinggi," kata aktivis pemerhati anak dan perempuan Brebes, Aqilatul Munawaroh.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7564 seconds (0.1#10.140)