10 tahun mengajar, masih saja honorer
A
A
A
Sindonews.com – Sejumlah guru honorer pada Sekolah Dasar (SD) Negeri di Desa Batetangga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), mengeluh karena tidak diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mereka meminta kepada Bupati Polewali Mandar (Polman), untuk memperioritaskan pengangkatannya menjadi PNS. Apalagi, mereka mengabdi dan mengajar secara sukarela sudah lebih dari 10 tahun.
“Kami meminta Pak Bupati bisa memperioritaskan pengangkatan kami. Kami disini sudah lebih dari 10 tahun mengabdi tapi belum ada kejelasan status,” ujar Darman, salah satu tenaga honor di desa tersebut, Senin (4/3/2013).
Kata dia, bukan hanya di sekolah tempat ia mengabdi, beberapa guru honorer di sekolah lain yang ada di Desa Batetangnga juga memiliki nasib yang sama. Bahkan, hampir 80 persen guru SD di Batetangga masih status honor.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Polman, Andi Ismail, menyampaikan, terkait hal itu, dirinya harus mengecek dulu nama-nama guru sukarela yang belum diangkat. Sebab, pada 2010, pemerintah telah melakukan pendataan untuk pengangkatan honorer kategori satu (K1) maupun kateogori dua (K2).
Sebab, jangan sampai, guru-guru yang sudah ada dalam daftar K1 maupun K2 yang saat ini masih dalam proses untuk diangkat menjadi CPNS.
Seperti diketahui, di Kabupaten Polman, untuk honorer K1 yang berjumlah 43 orang yang lolos verifikasi, belum lama ini sudah melakukan pemberkasan dan menunggu penetapan SK. Sementara, honorer K2 juga sudah diusulkan ke pusat.
Mekanisme pun berbeda dengan K1. Honorer K2 akan diangkat menjadi CPNS setelah melalui tes yang akan berlangsung tahun ini.
Mereka meminta kepada Bupati Polewali Mandar (Polman), untuk memperioritaskan pengangkatannya menjadi PNS. Apalagi, mereka mengabdi dan mengajar secara sukarela sudah lebih dari 10 tahun.
“Kami meminta Pak Bupati bisa memperioritaskan pengangkatan kami. Kami disini sudah lebih dari 10 tahun mengabdi tapi belum ada kejelasan status,” ujar Darman, salah satu tenaga honor di desa tersebut, Senin (4/3/2013).
Kata dia, bukan hanya di sekolah tempat ia mengabdi, beberapa guru honorer di sekolah lain yang ada di Desa Batetangnga juga memiliki nasib yang sama. Bahkan, hampir 80 persen guru SD di Batetangga masih status honor.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Polman, Andi Ismail, menyampaikan, terkait hal itu, dirinya harus mengecek dulu nama-nama guru sukarela yang belum diangkat. Sebab, pada 2010, pemerintah telah melakukan pendataan untuk pengangkatan honorer kategori satu (K1) maupun kateogori dua (K2).
Sebab, jangan sampai, guru-guru yang sudah ada dalam daftar K1 maupun K2 yang saat ini masih dalam proses untuk diangkat menjadi CPNS.
Seperti diketahui, di Kabupaten Polman, untuk honorer K1 yang berjumlah 43 orang yang lolos verifikasi, belum lama ini sudah melakukan pemberkasan dan menunggu penetapan SK. Sementara, honorer K2 juga sudah diusulkan ke pusat.
Mekanisme pun berbeda dengan K1. Honorer K2 akan diangkat menjadi CPNS setelah melalui tes yang akan berlangsung tahun ini.
(ysw)