Balita nangis darah dirujuk ke RSUD Cideres

Sabtu, 02 Maret 2013 - 06:00 WIB
Balita nangis darah dirujuk ke RSUD Cideres
Balita nangis darah dirujuk ke RSUD Cideres
A A A
Sindonews.com - Cila Meylina Putri (20 bulan), balita yang mengidap penyakit aneh lantaran selalu mengeluarkan darah dari mata hingga pori-pori tangannya jika menangis saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka.

Anak semata wayang pasangan suami istri (pasutri) Ika Rostika (20), dan Agus Setiawan (25), warga Rt 05/04 Dusun 2, Desa Bojong, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka tersebut dirujuk setelah berita tentang Cila sampai ke pemerintah daerah Majelengka.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, Alimudin, Pemkab menginstruksian agar Cila segera menjalani perawatan di RSUD Majaelngka.

"Hal tersebut untuk mengetahui secara pasti penyebab yang dialami oleh Cila. Bupati menginstruksikan langsung agar Cila segera dirujuk ke RS,” kata Alimudin, Sabtu (2/2/2013).

Menurut Alimudin, saat inipun kondisi Cila dalam keadaan baik-baik saja. Meski begitu, lanjutnya, perlu ada diagnosa dari dokter spesialis untuk mengetahui penyakit yang diderita Cila.

"Saat ini Cila baik-baik saja. Kita akan carikan dokter spesialis untuk mengetahui penyakit Cila," tegasnya.

Sebelumnya, Cila diketahui menderita penyakit aneh sejak kecil. Cila selalu mengeluarkan darah dari mata hingga pori-pori tangannya jika menangis.

Sang orangtua Ika, mengaku khwatir dengan kondisi anaknya tersebut. Diakui dia, sejak ada keanehan pada Cila, dirinya sempat membawa anaknya ke RS.

“Saat awal-awal mengalami hal seperti ini, saya sempat membawa Cila ke RS di Sumedang. Terakhir, sekitar dua minggu yang lalu, Cila dibawa ke RSUD Cideres. Dan katanya harus dibawa ke poly mata, ke Bandung,” jelas Ika, Jumat 1 Maret 2013, kemarin.

Namun, karena terbentur ekonomi yang pas-pasan, Ika akhirnya membawa pulang kembali Cila ke rumah. Saat dirujuk ke RSUD Cideres, Cila mengaku didampingi oleh aparat desa setempat.

“Jangankan untuk berobat, untuk makan saja sulit. Suami saya juga hanya sebagai buruh kasar di pabrik genteng,” jelas dia.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6494 seconds (0.1#10.140)