Sertu Frans Hera dimakamkan di TMP Buntu Lepong
A
A
A
Sindonews.com - Sersan Satu (Sertu) Frans Hera, anggota TNI yang tewas tertembak kelompok sipil bersenjata di Distrik Sinak Kabupaten Puncak Papua dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Buntu Lepong, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara.
Berdasarkan pantauan di lapangan, prosesi pemakaman Sertu Frans Hera didahului dengan ibadah pelepasan jenazah di rumah duka di Kampung Tampapute, Dusun To’ Ambajong, Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja. Ibadah pelepasan jenazah dipimpin oleh Pdt Gereja Toraja jemaat Tampapute, Darma Padadi.
Isak tangis orang tua, keluarga dan kerabat pecah saat peti jenazah Sertu Frans Hera diangkat ke mobil jenazah.
Ratusan keluarga dan kerabat menggunakan kendaraan roda dua, roda empat dan truk mengantar jenazah dari rumah duka menuju TMP Buntu Lepong. Iring-iringan jenazah dikawal ketat personel Kodim 1414 Tana Toraja, dan personel Polres Tana Toraja.
Setibanya di TMP Buntu Lepong, prosesi pemakaman Sertu Frans Hera dilaksanakan dengan upacara militer yang dipimpin langsung Komandan Kodim (Dandim) 1414 Tana Toraja, Letkol (Kav) Buang Adri Aprianus.
Pemakaman Sertu Frans Hera juga dihadiri wakil bupati Toraja Utara, Frederik Buntang Rombe Layuk, dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tana Toraja, Enos Karoma serta Ketua Komisi I DPRD Tana Toraja, Titus Feri Pananangan.
Isak tangis orangtua dan keluarga kembali pecah karena tak kuat menahan sedih saat peti jenazah Frans Hera diturunkan ke liang kubur. Beberapa anggota keluarga lainnya berusaha menenangkan anggota keluarga yang histeris agar tidak larut dalam kesedihan.
Sementara itu, Dandim 1414 Tana Toraja, Letkol (Kav) Buang Adri Aprianus dalam sambutannya menyatakan jajaran TNI sangat merasa kehilangan atas gugurnya Sertu Frans Hera gugur saat menjalankan tugas negara di distrik Sinak kabupaten Puncak, Papua, Kamis 21 Februari, lalu. Sebagai penghormatan, Sertu Frans Hera mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari pangkat sebelumnya.
Usai prosesi pemakaman, Letkol Buang Adri kepada wartawan menyatakan, almarhum Frans Hera anak dari pasangan suami isteri Lukas dan Dina baru sebulan bertugas di Kodim 1714 Puncak Jaya. Sebelumnya, almarhum Frans Hera kelahiran 15 Maret 1986 itu bertugas di Koramil Sinak Batalyon 755.
“Kenaikan pangkat diberikan kepada Sertu Frans Hera menjadi Sersan Kepala (Serka) sebagai penghormatan atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” ujar Dandim, Rabu (27/2/2013).
Camat Gandang Batu Sillanan, MO Paembonan yang mewakili pihak keluarga Frans Hera menyatakan, pihak keluarga berterima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak TNI dan seluruh pihak yang telah membantu mulai dari proses pemulangan jenazah Frans Hera dari kabupaten Puncak, Papua ke kampung halamannya di Toraja hingga prosesi pemakaman. Pihak keluarga juga tetap tabah dan menerima cobaan yang merenggut nyawa Frans Hera.
“Pihak keluarga berterima kasih atas semua pihak yang membantu keluarga hingga selesainya prosesi pemakaman almarhum,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, prosesi pemakaman Sertu Frans Hera didahului dengan ibadah pelepasan jenazah di rumah duka di Kampung Tampapute, Dusun To’ Ambajong, Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja. Ibadah pelepasan jenazah dipimpin oleh Pdt Gereja Toraja jemaat Tampapute, Darma Padadi.
Isak tangis orang tua, keluarga dan kerabat pecah saat peti jenazah Sertu Frans Hera diangkat ke mobil jenazah.
Ratusan keluarga dan kerabat menggunakan kendaraan roda dua, roda empat dan truk mengantar jenazah dari rumah duka menuju TMP Buntu Lepong. Iring-iringan jenazah dikawal ketat personel Kodim 1414 Tana Toraja, dan personel Polres Tana Toraja.
Setibanya di TMP Buntu Lepong, prosesi pemakaman Sertu Frans Hera dilaksanakan dengan upacara militer yang dipimpin langsung Komandan Kodim (Dandim) 1414 Tana Toraja, Letkol (Kav) Buang Adri Aprianus.
Pemakaman Sertu Frans Hera juga dihadiri wakil bupati Toraja Utara, Frederik Buntang Rombe Layuk, dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tana Toraja, Enos Karoma serta Ketua Komisi I DPRD Tana Toraja, Titus Feri Pananangan.
Isak tangis orangtua dan keluarga kembali pecah karena tak kuat menahan sedih saat peti jenazah Frans Hera diturunkan ke liang kubur. Beberapa anggota keluarga lainnya berusaha menenangkan anggota keluarga yang histeris agar tidak larut dalam kesedihan.
Sementara itu, Dandim 1414 Tana Toraja, Letkol (Kav) Buang Adri Aprianus dalam sambutannya menyatakan jajaran TNI sangat merasa kehilangan atas gugurnya Sertu Frans Hera gugur saat menjalankan tugas negara di distrik Sinak kabupaten Puncak, Papua, Kamis 21 Februari, lalu. Sebagai penghormatan, Sertu Frans Hera mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari pangkat sebelumnya.
Usai prosesi pemakaman, Letkol Buang Adri kepada wartawan menyatakan, almarhum Frans Hera anak dari pasangan suami isteri Lukas dan Dina baru sebulan bertugas di Kodim 1714 Puncak Jaya. Sebelumnya, almarhum Frans Hera kelahiran 15 Maret 1986 itu bertugas di Koramil Sinak Batalyon 755.
“Kenaikan pangkat diberikan kepada Sertu Frans Hera menjadi Sersan Kepala (Serka) sebagai penghormatan atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” ujar Dandim, Rabu (27/2/2013).
Camat Gandang Batu Sillanan, MO Paembonan yang mewakili pihak keluarga Frans Hera menyatakan, pihak keluarga berterima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak TNI dan seluruh pihak yang telah membantu mulai dari proses pemulangan jenazah Frans Hera dari kabupaten Puncak, Papua ke kampung halamannya di Toraja hingga prosesi pemakaman. Pihak keluarga juga tetap tabah dan menerima cobaan yang merenggut nyawa Frans Hera.
“Pihak keluarga berterima kasih atas semua pihak yang membantu keluarga hingga selesainya prosesi pemakaman almarhum,” tandasnya.
(rsa)