Pelajar menyimpang karena kurikulum yang salah

Senin, 25 Februari 2013 - 19:57 WIB
Pelajar menyimpang karena...
Pelajar menyimpang karena kurikulum yang salah
A A A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur Zainuddin Maliki menilai perilaku pelajar yang menyimpang penyebabnya adalah kurikulum. Kurikulum yang diterapkan di sekolah saat ini tidak bisa membuat siswa memiliki moral hanya mengutamakan prinsip akademik saja.

"Kurikulum saat ini lebih banyak mengedepankan prestasi akademik. Banyaknya mata pelajaran sehingga membuat guru lebih memacu siswa. Kurikulum saat ini membuat para Guru tidak bisa membina moral siswa karena terkonsentrasi dalam hal akademik," kata Zainuddin, Senin (25/2/2013).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Surabaya ini menjelaskan, pada kurikulum 2013 ini lebih dipersempit. Jika pada kurikulum sebelumnya terdapat 14 mata pelajaran ditambah dengan 18 muatan lokal. Namun pada kurikulum 2013, untuk SMP dan SMA hanya terdapat 10 mata pelajaran.

"Dengan demikian guru tidak memacu siswa untuk menghasilkan angka-angka yang baik untuk memenuhui ujian nasional. Namun ada kesempatan untuk memberikan penjelasan moral kepada siswa," ujar Zainuddin.

Kata Zainuddin, Kurikulum 2013 ini akan diterapkan pada Bulan Juni mendatang saat pergantian tahun ajaran baru. Ia berharap, dengan dikuranginya sejumlah mata pelajaran itu, sekolah-sekolah lebih banyak mengajarkan pendidikan moral. Sehingga, kejadian seperti pelajar menjadi bandar narkoba hingga pelajar terjerumus dalam pergaulan bebas tidak terjadi lagi.

"Kurikulum saat ini memang kurang. Bagaimana tidak, seorang guru harus mengejar target akademik dengan angka-angka sehingga anak didiknya mampu mencetak nilai yang terbaik ketika ujian nasional tanpa memperhatikan aspek-aspek moral," jelasnya.

Kurikulum 2013 ini juga diharapkan mampu mengajarkan siswa untuk bersikap ketika menghadapi kondisi sesulit apapun dalam kehidupan. Sehingaa dapat menemukan solusi yang terbaik dan tidak mudah terjerumus ke dalam lembah yang menyimpang.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1252 seconds (0.1#10.140)