Ratusan ribu buruh diperkirakan tak gunakan hak pilih
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan ribu buruh di Jawa Barat diperkirakan tidak akan menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan Pilgub Jabar, hari ini.
Ketua Pelaksana Harian (Plh) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Tb Hasanudin menyebutkan, buruh yang kerja di hari Minggu kebanyakan di Bekasi, Bogor, dan Karawang.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, mereka kebagian kerja dalam sift pagi sampai sore.
"Dari informasi yang saya terima, ratusan ribuan buruh itu tidak diliburkan. Mereka tetap masuk kerja," kata Tb Hasanudin, di Bandung, Minggu (24/2/2013).
“Di Karawang ada sekira 30 ribu buruh yang barangkali tak bisa nyoblos,” tambahnya.
Padahal menurutnya, hari ini merupakan kesempatan para buruh untuk memilih pemimpin baru mereka. Pelaksanaan pencoblosan dimulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Lanjutnya, para buruh tersebut masuk kerja sebelum Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka dan keluar kerja saat TPS sudah tutup. Mereka juga tidak bisa meminta izin untuk mencoblos. Karena itulah kemungkinannya para buruh tidak akan menggunakan hak pilihnya.
Pimpinan Komisi I DPR RI ini menambahkan, terancamnya para buruh untuk tidak bisa memanfaatkan hak pilihnya sangat merugikan pasangan yang diusung PDIP, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki.
“Selama ini PDIP termasuk Rieke dekat dengan buruh,” ujarnya.
Masalah ini, lanjutnya, sebenarnya sudah disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat. KPU Jawa Barat sendiri menurutnya sudah melayangkan surat ke Gubernur Jabar, namun responnya negatif.
“Sudah dikirim surat ke Gubernur, tapi gubernur tak merespon dengan baik,” katanya.
Selain itu, kinerja KPU Jabar dinilai kurang menyediakan TPS-TPS tambahan. Misalnya TPS tambahan itu diperlukan di Rumah Sakit-Rumah Sakit, Rumah Tahanan (Rutan) atau Lembaga Pemasyarakatan.
Ketua Pelaksana Harian (Plh) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Tb Hasanudin menyebutkan, buruh yang kerja di hari Minggu kebanyakan di Bekasi, Bogor, dan Karawang.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, mereka kebagian kerja dalam sift pagi sampai sore.
"Dari informasi yang saya terima, ratusan ribuan buruh itu tidak diliburkan. Mereka tetap masuk kerja," kata Tb Hasanudin, di Bandung, Minggu (24/2/2013).
“Di Karawang ada sekira 30 ribu buruh yang barangkali tak bisa nyoblos,” tambahnya.
Padahal menurutnya, hari ini merupakan kesempatan para buruh untuk memilih pemimpin baru mereka. Pelaksanaan pencoblosan dimulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Lanjutnya, para buruh tersebut masuk kerja sebelum Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka dan keluar kerja saat TPS sudah tutup. Mereka juga tidak bisa meminta izin untuk mencoblos. Karena itulah kemungkinannya para buruh tidak akan menggunakan hak pilihnya.
Pimpinan Komisi I DPR RI ini menambahkan, terancamnya para buruh untuk tidak bisa memanfaatkan hak pilihnya sangat merugikan pasangan yang diusung PDIP, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki.
“Selama ini PDIP termasuk Rieke dekat dengan buruh,” ujarnya.
Masalah ini, lanjutnya, sebenarnya sudah disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat. KPU Jawa Barat sendiri menurutnya sudah melayangkan surat ke Gubernur Jabar, namun responnya negatif.
“Sudah dikirim surat ke Gubernur, tapi gubernur tak merespon dengan baik,” katanya.
Selain itu, kinerja KPU Jabar dinilai kurang menyediakan TPS-TPS tambahan. Misalnya TPS tambahan itu diperlukan di Rumah Sakit-Rumah Sakit, Rumah Tahanan (Rutan) atau Lembaga Pemasyarakatan.
(rsa)