Polisi anggap serangan di Papua kriminal murni
A
A
A
Sindonews.com - Serangan kelompok bersenjata yang menewaskan anggota TNI dan menyebabkan masyarakat sipil luka-luka sampai saat ini belum dianggap sebagai tindakan separatisme dari kelompok Goliat Tambuni maupun Kelompok Murib.
"Masih dilakukan pendataan dan identifikasi untuk kelompok-kelompok tertentu yang ada di wilayah tersebut untuk memastikan keterlibatnya. Situasi saat ini masih masuk dalam kriminal murni," kata Kabag Penum Kombes Pol. Agus Rianto saat memberikan keterangan pers di kantor Kadiv Humas Mabes Polri, jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. (22/02/2013).
Dengan status masih tergolong kriminal murni, Polri bertugas untuk melakukan pengungkapan dan pengejaran dengan dibantu anggota TNI.
"Polri yang melaksanakan tugas pengungkapan, namun tugas selama ini untuk diwilayah tersebut juga di-backup seluruhnya dengan kekuatan TNI," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang anggota TNI didua tempat terpisah. Akibat penyerangan ini, delapan anggota TNI tewas.
Dalam penyerangan di Distrik Tingginambut, menewaskan Pratu Wahyu Bowo (Anggota Satgas) dan melukai Lettu Inf Reza ( Danpos Satgas).
Sedangkan di Distrik Sinai, anggota TNI yang tewas, adalah Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik, dan Pratu Mustofa.
Kemudian warga sipil yang diketahui sebagai kuli bangunan yang tewas adalah Yohanis, Uli, Markus, dan satu orang lagi belum diketahui.
Sementara korban luka dari warga sipil adalah Joni, Ronda, Rangka, dan Santin,
"Masih dilakukan pendataan dan identifikasi untuk kelompok-kelompok tertentu yang ada di wilayah tersebut untuk memastikan keterlibatnya. Situasi saat ini masih masuk dalam kriminal murni," kata Kabag Penum Kombes Pol. Agus Rianto saat memberikan keterangan pers di kantor Kadiv Humas Mabes Polri, jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. (22/02/2013).
Dengan status masih tergolong kriminal murni, Polri bertugas untuk melakukan pengungkapan dan pengejaran dengan dibantu anggota TNI.
"Polri yang melaksanakan tugas pengungkapan, namun tugas selama ini untuk diwilayah tersebut juga di-backup seluruhnya dengan kekuatan TNI," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang anggota TNI didua tempat terpisah. Akibat penyerangan ini, delapan anggota TNI tewas.
Dalam penyerangan di Distrik Tingginambut, menewaskan Pratu Wahyu Bowo (Anggota Satgas) dan melukai Lettu Inf Reza ( Danpos Satgas).
Sedangkan di Distrik Sinai, anggota TNI yang tewas, adalah Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik, dan Pratu Mustofa.
Kemudian warga sipil yang diketahui sebagai kuli bangunan yang tewas adalah Yohanis, Uli, Markus, dan satu orang lagi belum diketahui.
Sementara korban luka dari warga sipil adalah Joni, Ronda, Rangka, dan Santin,
(ysw)