Demi kursi bupati, dua pejabat rela mundur
A
A
A
Sindonews.com - Demi mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Mamasa, dua pejabat di Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.
Keduanya adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulbar Benyamin YD dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Saharuddin Tinggi.
Pengunduran mereka dibenarkan Sekretaris Daerah Sulbar Ismail Zainuddin. Pengunduran diri mereka sudah disetujui oleh Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh.
"Mereka mundur dari jabatan karena ikut Pilkada di Kabupaten Mamasa. Benyamin sebagai calon bupati, pasangannya Sudirman Darius. Sedang Saharuddin Tinggi sebagai calon Wakil Bupati yang juga berpasangan dengan anggota DPRD Sulbar dapil Mamasa, Mervi Parasan," kata Ismail, Rabu (20/2/2013).
Keduanya mundur hanya dari jabatan, bukan sebagai PNS. Sehingga mereka bisa kembali sebagai PNS Pemprov Sulbar dengan pangkat tetap.
"Tapi jabatan dan eselonnya dipastikan tidak sama lagi. Bisa jadi saat mereka kembali karena gagal, tidak ada jabatan di Pemprov Sulbar," tegasnya.
Benyamin YD saat dikonfirmasi melalui telepon, mengaku, dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri. Namun dia berdalih resmi mundur setelah ada penetapan dari KPU.
"Memang saya sudah ajukan surat pengunduran itu untuk diproses. Tapi resminya saya mundur setelah ada penetapan dari KPU Mamasa bahwa saya resmi sebagai peserta Pilkada," katanya ketika dihubungi, Rabu (20/2/2013).
Saharuddin Tinggi yang sedang berada di Mamasa pun mengungkapkan hal yang sama. Sayang, komunikasi tidak lancar karena jaringan terputus-putus.
Sementara Ansar Nur Hasanuddin, mengatakan, dirinya masih menunggu perkembangan politik. Namun dipastikan akan mundur setelah resmi mendaftar.
Keduanya adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulbar Benyamin YD dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Saharuddin Tinggi.
Pengunduran mereka dibenarkan Sekretaris Daerah Sulbar Ismail Zainuddin. Pengunduran diri mereka sudah disetujui oleh Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh.
"Mereka mundur dari jabatan karena ikut Pilkada di Kabupaten Mamasa. Benyamin sebagai calon bupati, pasangannya Sudirman Darius. Sedang Saharuddin Tinggi sebagai calon Wakil Bupati yang juga berpasangan dengan anggota DPRD Sulbar dapil Mamasa, Mervi Parasan," kata Ismail, Rabu (20/2/2013).
Keduanya mundur hanya dari jabatan, bukan sebagai PNS. Sehingga mereka bisa kembali sebagai PNS Pemprov Sulbar dengan pangkat tetap.
"Tapi jabatan dan eselonnya dipastikan tidak sama lagi. Bisa jadi saat mereka kembali karena gagal, tidak ada jabatan di Pemprov Sulbar," tegasnya.
Benyamin YD saat dikonfirmasi melalui telepon, mengaku, dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri. Namun dia berdalih resmi mundur setelah ada penetapan dari KPU.
"Memang saya sudah ajukan surat pengunduran itu untuk diproses. Tapi resminya saya mundur setelah ada penetapan dari KPU Mamasa bahwa saya resmi sebagai peserta Pilkada," katanya ketika dihubungi, Rabu (20/2/2013).
Saharuddin Tinggi yang sedang berada di Mamasa pun mengungkapkan hal yang sama. Sayang, komunikasi tidak lancar karena jaringan terputus-putus.
Sementara Ansar Nur Hasanuddin, mengatakan, dirinya masih menunggu perkembangan politik. Namun dipastikan akan mundur setelah resmi mendaftar.
(ysw)