Santroni SD, garong bawa kabur perhiasan siswa

Rabu, 20 Februari 2013 - 17:13 WIB
Santroni SD, garong bawa kabur perhiasan siswa
Santroni SD, garong bawa kabur perhiasan siswa
A A A
Sindonews.com - Sejumlah siswa di SDN Balagedog II, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka menjadi korban kejahatan. Akibatnya, sejumlah perhiasan yang dikenakan oleh tiga orang siswa di SD tersebut raib.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sebelum Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dimulai, yakni sekira pukul 06.30 WIB. Modus yang digunakan oleh penjahat yakni dengan cara mengumpulkan para siswa ke dalam kelas dan meminta agar mereka melepaskan perhiasan yang dipakai dengan alasan dilarang oleh kepala sekolah.

Pelaku kemudian melanjutkan aksinya dengan melucuti perhiasan yang dikenakan oleh sejumlah siswa yang ada di dalam kelas tersebut. Akibat peristiwa itu, sedikitnya tiga orang siswa masing-masing SDA; DM dan NL harus kehilangan perhiasan yang mereka kenakan.

“SDA kehilangan kalung emas dengan berat 2,5 gram dan cinci 0,5 gram, DM kehilangan cincin emas seberat 0,5 gram dan NL kehilangan cincin seberat 0,5 gram. Bahkan lengan mereka mengalami lukalecet karena dipaksa untuk dilepas oleh pelaku ” kata salah seorang guru di SD tersebut, Aenuridwan, Rabu (20/2/2013).

Seorang korban SDA mengungkapkan, pelaku tiba di sekolah sendirian dengan menggunakan sepeda motor jenis Beat warna putih. Dalam melakukan aksinya, jelas dia, pelaku mengatakan siswa dilarang mengenakan perhiasan emas saat bersekolah.

“Siapa yang memakai emas, sekarang dicopot dulu ya. Kata kepala sekolah itu enggak boleh pakai emas,” ujar korban menirukan ucapan pelaku.

Di tempat yang sama, kepala sekolah SDN Balagedog II, Aah Casriah mengaku dirinya mengetahui peristiwa tersebut dari ke tiga anak didiknya yang menjadi korban. Aah mengaku, dirinya tiba di sekolah sekitar lima menit setelah kejadin tersebut

“Akibat kejadian ini, dari total tiga orang korban jika dikalkulasikan mengalami kerugian sekitar Rp1 juta. Diharapkan kepada seluruh orang tua siswa agar anak-anak tidak mengenakan perhiasan saat bersekolah,” jelas dia.

Sementara itu, Kapolsek Sindangwangi, AKP Sutarjo membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, aksi kejahatan di lingkungan sekolah baru pertama kali terjadi di wilayah hukum Sindangwangi.

“Kami sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,” ungkap dia.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2052 seconds (0.1#10.140)