Cerita pilu korban selamat longsor Manado

Rabu, 20 Februari 2013 - 12:02 WIB
Cerita pilu korban selamat longsor Manado
Cerita pilu korban selamat longsor Manado
A A A
Sindonews.com - Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara (Sultra), 17 Februari 2013, lalu, ternyata menyisakan banyak cerita. Sedih, dan trauma, adalah gambaran umum para korban dan pengungsi saat menceritakan kepedihan yang harus dialami.

Seperti penuturan yang diceritakan Oktavianus Tumundo (45). Dia, merupakan salah satu jemaat Gereja Kristen Kalam Kudus yang menjadi saksi hidup dari ancaman jiwa yang sempat memagutnya.

Menurut Oktavianus, saat kejadian, dia harus terlempar dan terseret terbawa arus tanah sepanjang 200 meter. Pada saat kejadian, dia baru akan melaksanakan ibadah Minggu.

"Kejadian 09.30 Wita. Sebelum turun dari mobil, saya sempat lihat ke belakang (ke arah tebing). Firasat saya saat itu memang buruk. Saya berfikir bukan main jika tebing itu longsor. Tapi saya tepis jauh-jauh pada saat itu. Baru mau matikan mesin mobil, mobil saya tiba-tiba jalan. Saya heran, kenapa ada yang tabrak dari belakang. Dan ternyata longsor," jelas Oktavianus, Rabu (20/2/2013).

Akibat kejadian itu, Oktavianus pun oleng. Dirinya bahkan dibawa lonsoran ke pagar beton. Semua mobil yang berada didepannya disambar.

"Saya langsung bertanya dalam hati, Tuhan apakah dengan cara ini saya harus mati. Tiga kali saya berseru dan saya sudah di bawah dalam keadaan gelap. Posisi mobil sudah miring. Waktu itu yang saya lihat hanya gelap. Namun saya tertolong batu besar, batu itu yang dorong saya. Kalau tidak ada batu itu, mungkin tanah longsor yang timbun saya, dan saya pun selamat," paparnya.

"Kejadian terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Tangisan, rintihan terdengar jelas saat itu," tambah Oktavianus.

Sebelumnya, bencana banjir dan tanah longsor menerjang Kota Manado, Minahasa, dan Kepulauan Sitaro. Tercatat 18 nyawa melayang. Dua diantaranya harus meregang nyawa karena hanyut terbawa arus banjir, dan 16 korban lain terkena longsor. Sementara korban terdampak bencana tersebut-pun dinyatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, mencapai 41.863 jiwa.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5827 seconds (0.1#10.140)