Bencana di Manado, salah siapa?

Rabu, 20 Februari 2013 - 11:32 WIB
Bencana di Manado, salah...
Bencana di Manado, salah siapa?
A A A
Sindonews.com - Peristiwa banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Minahasa, dan Kepulauan Sitaro, telah merenggut nyawa 18 jiwa. Dimana, dua diantaranya harus meregang nyawa karena hanyut terbawa arus banjir, dan 16 korban lain terkena longsor.

Kerugian materi-pun tidak sedikit. Sementara ribuan pengungsi juga memadati tempat-tempat pengungsian di Kota Manado.

Rumah-rumah yang tertimbun longsor, berada di kawasan berbukitan, dan tingkat peresapan air sudah tidak ada. Hal itu lantaran pohon-pohon tempat peresapan air sudah habis di tebang dan dijadikan kawasan perumahan. Ditambah, struktur tanah yang labil. Sehingga bila hujan turun, sangat rentan terjadi longsor.

Menurut Aktivis Lingkungan Jull Takaliwang, tata ruang untuk kawasan Kota Manado harus di benahi kembali. Hal itu sangat mendesak agar tak ada kejadian serupa terulang kembali.

"Tata ruang di Manado harus dibenahi. Sebab, daerah resapan air sudah tidak ada. Pohon-pohon yang berada di perbukitan sudah di tebang, di jadikan kawasan perumahan. Sehingga hujan turun, langsung terjadi banjir," jelas Jull, Rabu (20/2/2013).

Jull juga berharap agar peran masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan, seperti menanam pohon mahoni di kawasan perbukitan.

Sementara itu dosen Fisip Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Albert Husen mempertanyakan kepada Dinas Tata Kota yang mengelurkan izin bangunan di kawasan lawan longsor.

"Ini harus jadi perhatian, mengapa Dinas Tata Ruang Kota Manado memberikan izin di kawasan yang sangat rawan tersebut. Apalagi di perumahan elite seperti Citraland," jelasnya.

Menurut Albert, pemerintah dan pengembang harus bertanggung jawab terfhadap kejadian tersebut.
Untuk mengatasi bencana susulan, lanjutnya, Pemerintah Kota Manado juga harus melakukan program penertiban rumah-rumah di dekat bantaran sungai dan juga menertibkan izin bangunan di kawasan perbukitan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9440 seconds (0.1#10.140)