Bantuan sulit disalurkan, 3 ribu korban bencana terancam kelaparan

Selasa, 19 Februari 2013 - 16:26 WIB
Bantuan sulit disalurkan, 3 ribu korban bencana terancam kelaparan
Bantuan sulit disalurkan, 3 ribu korban bencana terancam kelaparan
A A A
Sindonews.com - Korban bencana banjir sebanyak 3 ribu jiwa di Kotonopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, terancam kelaparan dan menderita terserang penyakit, pasalnya sejak banjir, Kamis 14 Februari 2013 lalu, belum bisa diakses lokasi tersebut.

Sekretaris Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Pasaman, Wahyono, mengatakan, Nagari Kotonopan sangat susah disalurkan bantuan. Sebab, dua jembatan penghubung ke daerah tersebut putus lantaran terbawa air bah.

“Ada dua jembatan di jorong Batu Tinggi di nagari Koto Rajo yang penghubung Kotonopan terputus akibat diterjang banjir sehingga bantuan sulit disalurkan,” katanya, Selasa (19/2/2013).

Menurutnya, bantuan baru bisa di akses sampai jorong Batu Tinggi. Untuk menuju ke lokasi yang terisolasi itu harus menempuh jalan 15 Kilometer ke lokasi dengan cara jalan kaki.

“Selain jembatan putus jalan juga amblas 30 meter. Jadi masyarakat sendiri yang dating menjemput bantuan ke lokasi tapi itu secukupnya dan mereka berjalan di kebun karet bukan di jalan utama,” tuturnya.

Dari data yang dikumpulkan Serikat Petani Indonesia (SPI) Pasaman, banjir itu merusak sawah seluas 470 hektar. Untuk menuju lokasi Kotonopan itu harus menempuh hutan belantara.

Sementara Direktur Walhi Sumbar, Khalid Syaifullah mengatakan, penyebab banjir besar ini akibat pembalakan hutan dimana fungsi hutan dari hutan belantara diganti menjadi kebun karet. Masyarakat di daerah itu masih kurang mempertimbangkan dampak ekologis.

“Seperti mereka merambahkan di daerah perbukitan dengan kemiringan yang terjal, sehingga daya serap airnya berkurang, selain itu juga banyak sawmill warga yang melakukan penebangan liar tanpa ada izin,” ungkapnya.

Sementara itu, saat Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman M Nasir melalui telepon, mengaku belum tahu perkembangan penanganan saat ini karena sedang ada tugas ke Jakarta.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6573 seconds (0.1#10.140)