Kulkas RSUP Sardjito dipenuhi mayat titipan
A
A
A
Sindonews.com - Sejak beberapa bulan ini, RSUP Dr Sardjito sudah tak mampu lagi menampung mayat. Karena 13 kulkas untuk menampung dan mengawetkan jenazah milik RSUP Dr Sardjito sudah penuh dengan mayat titipan.
"Saat ini kulkas jenazah kami kondisinya penuh semua. Dan semua jenazah tanpa identitas ini sampai sekarang belum juga diambil oleh pihak kepolisian," ujar Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Tresno Heru Nugroho di kantornya, Senin (11/2/2013).
Heru menuturkan, 12 jenazah diantaranya adalah titipan polsek-polsek dari tiga kabupaten/kota yakni Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta. Dan satu sisanya sendiri sebenarnya merupakan pasien RSUP Dr Sardjito yang meninggal setelah 12jam dirawat.
Namun, identitas satu jenazah inipun ikut diragukan karena tidak sesuai dengan alamat yang tertera pada data saat menjadi pasien.
Diungkapkan Heru, pihak rumah sakit tetap menghormati proses hukum penanganan jenasah yang meninggal secara misterius tersebut. Namun pihaknya juga berharap pihak kepolisian segera dapat memberikan kepastian agar jenasah bisa segera dikebumikan.
Di sisi lain, pihak RS juga tidak dibebani dengan biaya operasional untuk menghidupkan kulkas-kulkas tersebut.
"Keberadaan jenazah-jenazah ini bisa sampai berbulan-bulan seperti ini. Dan dilihat dari segi agama, jenasah tentu tidak boleh terlalu lama dibiarkan, harus segera dikubur," keluhnya.
Heru mengungkapkan, hal lain yang juga dicemaskan ialah jika ada jenazah baru sedangkan kulkas dalam kondisi penuh. Menurutnya, tidak etis jika pihaknya harus menumpuk jenazah dalam satu kulkas.
Kasus titipan jenazah hingga berbulan-bulan seperti ini diakunya baru pertama kali terjadi.
"Saat ini kulkas jenazah kami kondisinya penuh semua. Dan semua jenazah tanpa identitas ini sampai sekarang belum juga diambil oleh pihak kepolisian," ujar Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Tresno Heru Nugroho di kantornya, Senin (11/2/2013).
Heru menuturkan, 12 jenazah diantaranya adalah titipan polsek-polsek dari tiga kabupaten/kota yakni Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta. Dan satu sisanya sendiri sebenarnya merupakan pasien RSUP Dr Sardjito yang meninggal setelah 12jam dirawat.
Namun, identitas satu jenazah inipun ikut diragukan karena tidak sesuai dengan alamat yang tertera pada data saat menjadi pasien.
Diungkapkan Heru, pihak rumah sakit tetap menghormati proses hukum penanganan jenasah yang meninggal secara misterius tersebut. Namun pihaknya juga berharap pihak kepolisian segera dapat memberikan kepastian agar jenasah bisa segera dikebumikan.
Di sisi lain, pihak RS juga tidak dibebani dengan biaya operasional untuk menghidupkan kulkas-kulkas tersebut.
"Keberadaan jenazah-jenazah ini bisa sampai berbulan-bulan seperti ini. Dan dilihat dari segi agama, jenasah tentu tidak boleh terlalu lama dibiarkan, harus segera dikubur," keluhnya.
Heru mengungkapkan, hal lain yang juga dicemaskan ialah jika ada jenazah baru sedangkan kulkas dalam kondisi penuh. Menurutnya, tidak etis jika pihaknya harus menumpuk jenazah dalam satu kulkas.
Kasus titipan jenazah hingga berbulan-bulan seperti ini diakunya baru pertama kali terjadi.
(ysw)