Lezatnya salad Imlek Kudus
A
A
A
Sindonews.com - Warga tionghoa yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mempunyai tradisi tersendiri saat merayakan tahun baru China atau Imlek. Selain bagi-bagi Angpao, mereka juga saling mengirim hantaran berisi kue keranjang dan ragam kuliner lainnya.
Seiring perkembangan zaman, salah satu kuliner yang sering dijadikan hantaran yakni makanan berisi sayuran, buah-buahan, daging dan lain sebagainya yang lazim disebut Salad Imlek.
Uniknya, sejumlah bahan dalam kuliner ini, didatangkan langsung dari negeri tirai bambu, semisal bebek peking, maupun sejumlah bumbu oriental lain seperti Ngohyong. Dijamin lidah kita merasakan sensasi yang tidak biasa, saat mencicipi kuliner ini.
Seorang pembuat salad hantaran Imlek di Kudus bernama Nathalie (30), warga Jalan Lukmonohadi No 66, menuturkan, selain kue keranjang, salad memang salah satu hantaran menyambut Imlek. Biasanya salad ini untuk hantaran kepada keluarga, kerabat, kolega, rekan kerja dan lain sebagainya. Salad ini bisa untuk sekedar camilan, namun juga dapat disantap dengan nasi.
"Ini memang salah satu tradisi kami,” kata Nathalie, di Kudus, Minggu (10/2/2013).
Karena rasa salad buatan Nathalie enak, ternyata banyak warga tionghoa lain yang memesan hantaran Imlek ini kepadanya. Hingga hari ini, sudah puluhan pesanan salad untuk hantaran Imlek dibuatnya.
“Mungkin mereka tidak sempat membuat sendiri, jadi pesan kepada saya," sebutnya.
Salad buatan Nathalie memang enak. Sebab di dalamnya, ada bebek peking, ubur-ubur, udang, ayam,
beragam buah-buahan dan sayuran. Tentu saja, semua bahan-bahan tersebut tidak dicampur menjadi satu. Namun dipisah-pisah agar citarasanya tetap menggoda selera.
Jika sudah dihidangkan di atas piring salad, ada enam bagian yang bisa disantap. Yakni salad yang
memang berisi campuran buah-buahan dan sayuran dengan saos mayones, bebek dan ayam peking, ubur-ubur, ayam rebus dan udang crispy.
Salah satu isi salad hantaran Imlek yang menarik perhatian adalah bebek peking. Menurut Nathalie, daging bebek peking tersebut langsung didatangkan dari China. Cara mengolahnya pun tidak sembarangan.
Setelah disembelih, bebek tersebut lantas digantung dan dimasukkan dalam dalam open besar. Cara memasaknya pun membutuhkan waktu sedikitnya satu hari. Sehingga selain kering dan crispy, daging bebek yang dihasilkan juga empuk.
“Karena bahannya banyak dan cara penyajiannya juga beragam maka saya menyebutnya salad kombinasi. Itu juga kombinasi antara salad dingin dan panas,” jelasnya.
Soal bumbu dan rempah-rempah yang digunakan dalam salad tersebut, kata Nathalie juga hasil kombinasi dari negeri barat dan timur. Sebab selain saus mayones, ada juga bumbu-bumbu lain seperti saos tiram, minyak mijen, garam, gula bahkan hingga rempah-rempah oriental yang asli berasal dari negeri tirai bambu seperti Saus Ngohyong.
Meski begitu, saat meracik bumbu-bumbu tersebut, Nathalie juga berusaha menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
“Jadi semua bisa mencicipi. Dan tak kalah pentingnya salad ini juga halal. Saya tidak menggunakan daging atau minyak babi seperti umumnya kuliner dari China. Jadi warga muslim juga bisa menikmati salad ini,” tuturnya.
Seiring perkembangan zaman, salah satu kuliner yang sering dijadikan hantaran yakni makanan berisi sayuran, buah-buahan, daging dan lain sebagainya yang lazim disebut Salad Imlek.
Uniknya, sejumlah bahan dalam kuliner ini, didatangkan langsung dari negeri tirai bambu, semisal bebek peking, maupun sejumlah bumbu oriental lain seperti Ngohyong. Dijamin lidah kita merasakan sensasi yang tidak biasa, saat mencicipi kuliner ini.
Seorang pembuat salad hantaran Imlek di Kudus bernama Nathalie (30), warga Jalan Lukmonohadi No 66, menuturkan, selain kue keranjang, salad memang salah satu hantaran menyambut Imlek. Biasanya salad ini untuk hantaran kepada keluarga, kerabat, kolega, rekan kerja dan lain sebagainya. Salad ini bisa untuk sekedar camilan, namun juga dapat disantap dengan nasi.
"Ini memang salah satu tradisi kami,” kata Nathalie, di Kudus, Minggu (10/2/2013).
Karena rasa salad buatan Nathalie enak, ternyata banyak warga tionghoa lain yang memesan hantaran Imlek ini kepadanya. Hingga hari ini, sudah puluhan pesanan salad untuk hantaran Imlek dibuatnya.
“Mungkin mereka tidak sempat membuat sendiri, jadi pesan kepada saya," sebutnya.
Salad buatan Nathalie memang enak. Sebab di dalamnya, ada bebek peking, ubur-ubur, udang, ayam,
beragam buah-buahan dan sayuran. Tentu saja, semua bahan-bahan tersebut tidak dicampur menjadi satu. Namun dipisah-pisah agar citarasanya tetap menggoda selera.
Jika sudah dihidangkan di atas piring salad, ada enam bagian yang bisa disantap. Yakni salad yang
memang berisi campuran buah-buahan dan sayuran dengan saos mayones, bebek dan ayam peking, ubur-ubur, ayam rebus dan udang crispy.
Salah satu isi salad hantaran Imlek yang menarik perhatian adalah bebek peking. Menurut Nathalie, daging bebek peking tersebut langsung didatangkan dari China. Cara mengolahnya pun tidak sembarangan.
Setelah disembelih, bebek tersebut lantas digantung dan dimasukkan dalam dalam open besar. Cara memasaknya pun membutuhkan waktu sedikitnya satu hari. Sehingga selain kering dan crispy, daging bebek yang dihasilkan juga empuk.
“Karena bahannya banyak dan cara penyajiannya juga beragam maka saya menyebutnya salad kombinasi. Itu juga kombinasi antara salad dingin dan panas,” jelasnya.
Soal bumbu dan rempah-rempah yang digunakan dalam salad tersebut, kata Nathalie juga hasil kombinasi dari negeri barat dan timur. Sebab selain saus mayones, ada juga bumbu-bumbu lain seperti saos tiram, minyak mijen, garam, gula bahkan hingga rempah-rempah oriental yang asli berasal dari negeri tirai bambu seperti Saus Ngohyong.
Meski begitu, saat meracik bumbu-bumbu tersebut, Nathalie juga berusaha menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
“Jadi semua bisa mencicipi. Dan tak kalah pentingnya salad ini juga halal. Saya tidak menggunakan daging atau minyak babi seperti umumnya kuliner dari China. Jadi warga muslim juga bisa menikmati salad ini,” tuturnya.
(rsa)