Main lampu teplok, bayi 6 bulan terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Ini menjadi pelajaran bagi orang tua saat sedang bersama si buah hati. Betapa tidak, bayi perempuan berusia enam bulan bernama Afrida Khusnul Khotimah yang tinggal di Translok Pau, Kecamatan Bingin, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami luka bakar di seluruh wajah dan kedua tangannya.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, bayi pasangan Sudarmono (20), dan Nurhayati (19), memegang lampu teplok yang sedang menyala. Karena tak terpantau, lampu teplok tersebut akhirnya terjatuh, dan api menyambar wajah dan tangannya.
Bayipun menjerit sejadi-jadinya, dan pihak keluargapun membawa bayi tersebut ke Puskesmas untuk dilakukan pertolongan pertama. Karena luka yang diderita cukup parah, Afrida disarankan untuk ke RSUD Sekayu.
Bibi si bayi, Alus, sangat menyesalkan kejadian tersebut. Alus sendiri menyalahkan kedua orang tua Afrida yang dinilainya lalai menjaga anaknya.
"Saat itu, habis Maghrib, sekira pukul 19.30 WIB, Nurhayati bersama bayinya lapar. Nah, dia (Nurhayati) berniat akan menggoreng kerak nasi untuk dimakan. Nurhayati memasak dengan kayu bakar di lantai," terang Alus, di RSUD Sekayu, Jumat (8/2/2013).
"Untuk penerangan, lampu teplok juga ditaruh di lantai. Tapi Nurhayati membiarkan anaknya bermain sendirian, hingga akhirnya terjadi lampu teplok yang membakar anaknya," tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Sekayu, Dr Azmi Dariusmansyah mengatakan, kondisi bayi enam bulan tersebut berangsur pulih. Sebab matanya sudah mulai membuka, dan tengah dilakukan perawatan intensif dokter mata dan kulit.
“Kita berharap ini menjadi pelajaran bagi seluruh orang tua yang memiliki anak kecil. Agar jangan dibiarkan main sendiri dan memegang barang-barang dinilai membahayakan,” terangnya.
Karena masih bayi, maka bayi tersebut saat ini masih dirawat diruang ICU RSUD Sekayu, sambil terus dipantau pernafasannya.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, bayi pasangan Sudarmono (20), dan Nurhayati (19), memegang lampu teplok yang sedang menyala. Karena tak terpantau, lampu teplok tersebut akhirnya terjatuh, dan api menyambar wajah dan tangannya.
Bayipun menjerit sejadi-jadinya, dan pihak keluargapun membawa bayi tersebut ke Puskesmas untuk dilakukan pertolongan pertama. Karena luka yang diderita cukup parah, Afrida disarankan untuk ke RSUD Sekayu.
Bibi si bayi, Alus, sangat menyesalkan kejadian tersebut. Alus sendiri menyalahkan kedua orang tua Afrida yang dinilainya lalai menjaga anaknya.
"Saat itu, habis Maghrib, sekira pukul 19.30 WIB, Nurhayati bersama bayinya lapar. Nah, dia (Nurhayati) berniat akan menggoreng kerak nasi untuk dimakan. Nurhayati memasak dengan kayu bakar di lantai," terang Alus, di RSUD Sekayu, Jumat (8/2/2013).
"Untuk penerangan, lampu teplok juga ditaruh di lantai. Tapi Nurhayati membiarkan anaknya bermain sendirian, hingga akhirnya terjadi lampu teplok yang membakar anaknya," tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Sekayu, Dr Azmi Dariusmansyah mengatakan, kondisi bayi enam bulan tersebut berangsur pulih. Sebab matanya sudah mulai membuka, dan tengah dilakukan perawatan intensif dokter mata dan kulit.
“Kita berharap ini menjadi pelajaran bagi seluruh orang tua yang memiliki anak kecil. Agar jangan dibiarkan main sendiri dan memegang barang-barang dinilai membahayakan,” terangnya.
Karena masih bayi, maka bayi tersebut saat ini masih dirawat diruang ICU RSUD Sekayu, sambil terus dipantau pernafasannya.
(rsa)