Banyak pejabat pesan 'kado' untuk lobi kerja
A
A
A
Sindonews.com - Gratfikasi seks, yakni pemberian hadiah berupa wanita untuk menemani tidur yang saat ini marak di kalangan pejabat, ternyata mudah ditemui.
Menurut wawancara ekslusif dengan mucikari kelas kakap Keyko, yang saat ini sedang meringkuk di rutan kelas 1, Waru, Sidoarjo, tidak sedikit konsumennya yang berasal dari kalangan pejabat meminta order wanita panggilan untuk disuguhkan sebagai alat lobi kerja.
Menurut Keyko, saat dia masih berprofesi sebagai mucikari, dia tutup mata dengan praktek tersebut. Pasalnya, hal tersebut sudah barang tentu memberikan keuntungan yang besar bagi usaha esek-eseknya.
"Kalau saya sih tutup mata, terserah siapa yang pesan, mau pejabat kek, siapa kek, yang terpenting saya mendapatkan uang dari situ," jelas Keyko, di rutan kelas 1, Waru, Sidoarjo, Jumat (8/2/2013).
Ketika ditanya pejabat mana saja yang pernah memesan 'kado' wanita dari dirinya, Keyko tak mau menjawabnya. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari kode etiknya dalam berprofesi.
Berbicara soal mekanisme kerjanya, lanjut Keyko, biasanya begitu order dilakukan, Keyko akan segera mengirim anak buahnya. Terkadang, Keyko juga menanyakan tipe yang menjadi pesanan atau kesukaan yang akan dikirimkan.
"Biasanya saya tanya juga, 'kado'-nya mau yang seperti apa, apa mau yang ABG, matang, atau bagaimana. Kalau soal itu kan masing-masing selera. Nanti kalau saya berikan yang tak sesuai selera bisa kena komplain saya," paparnya.
Menurut wawancara ekslusif dengan mucikari kelas kakap Keyko, yang saat ini sedang meringkuk di rutan kelas 1, Waru, Sidoarjo, tidak sedikit konsumennya yang berasal dari kalangan pejabat meminta order wanita panggilan untuk disuguhkan sebagai alat lobi kerja.
Menurut Keyko, saat dia masih berprofesi sebagai mucikari, dia tutup mata dengan praktek tersebut. Pasalnya, hal tersebut sudah barang tentu memberikan keuntungan yang besar bagi usaha esek-eseknya.
"Kalau saya sih tutup mata, terserah siapa yang pesan, mau pejabat kek, siapa kek, yang terpenting saya mendapatkan uang dari situ," jelas Keyko, di rutan kelas 1, Waru, Sidoarjo, Jumat (8/2/2013).
Ketika ditanya pejabat mana saja yang pernah memesan 'kado' wanita dari dirinya, Keyko tak mau menjawabnya. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari kode etiknya dalam berprofesi.
Berbicara soal mekanisme kerjanya, lanjut Keyko, biasanya begitu order dilakukan, Keyko akan segera mengirim anak buahnya. Terkadang, Keyko juga menanyakan tipe yang menjadi pesanan atau kesukaan yang akan dikirimkan.
"Biasanya saya tanya juga, 'kado'-nya mau yang seperti apa, apa mau yang ABG, matang, atau bagaimana. Kalau soal itu kan masing-masing selera. Nanti kalau saya berikan yang tak sesuai selera bisa kena komplain saya," paparnya.
(rsa)