Ini visi-misi kelima kandidat

Kamis, 07 Februari 2013 - 16:36 WIB
Ini visi-misi kelima...
Ini visi-misi kelima kandidat
A A A
Sindonews.com - Lima Kandidat Cagub/Cawagub Pilgub Jabar telah menyampaikan visi misi dan programnya di hadapan anggota DPRD Jabar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung.

Masing-masing kandidat naik ke atas podium secara bergiliran berdasarkan nomor urut. Berikut visi misi dan program masing-masing kandidat;

1. Dikdik-Toyib


Cagub/Cawagub Jabar nomor urut 1 dari jalur independen Dikdik Mulyana Arief Mansyur-Cecep Nana Suryana Toyib (Dikdik-Toyib), mendapat giliran pertama menyampaikan visi misi dan programnya.

Di atas podium yang disaksikan seluruh anggota dewan, Dikdik yang didampingi Toyib mengungkapkan perlunya pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Hal itu terlihat dari visinya, yakni Tawadu yang merupakan singkatan dari Tertib, Wibawa, Dinamis, Aman, Asri, Harmonis dan Unggul.

Menurutnya, masalah di Jabar di antaranya tingginya pertumbuhan penduduk dengan jumlah yang tak merata, rendahnya akses di bidang kesehatan, tingginya pengangguran, serta belum optimalnya pembinaan pemuda.

Lanjutnya, diperlukan upaya mewujudkan masyarakat yang berkualitas, berbudaya, dan reigius. Dikdik juga menjabarkan 104 kebijakan program pembangunan di Jabar.

Program tersebut di antaranya, meningkatkan aktivitas masyarakat, termasuk pemuda, meningkatkan ekonomi masyarakat yang berkeadlilan, hingga membangun infrastruktur pelabuhan laut, darat, udara.

"Kami bersedia menjadi pemimpin Jabar pada periode 5 tahun ke depan. Ingin memberikan kontribusi masksimal untuk kemajuan Jabar. Visi kami menawarkan partisipasi bagi segenap masyarakat," katanya, Kamis (7/2/2013).

2. Yance-Tatang

Irianto Mahfud Sidiq Syaffiudin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim membeberkan visi, jika Jabar 5 tahun ke depan adalah terwujudnya masyarakat Mulia. Yakni singkatan dari Makmur, Unggul, Lestasi, Inovatif, dan Agamis.

Visi itu diwujudkan dalam misi "Sapta Wicaksana Ngahontal Gemah Ripah Repeh Rapih" untuk Jabar makmur dan damai.

Kata Yance, peran gubernur sangat sentral yang mengemban tugas dari pemerintah pusat. Gubernur harus mampu meningkatkan fungsi koordinasi dengan kabupaten/kota, serta mampu mensinergikan dengan kabupaten/kota yang digabungkan dengan kearifan lokal.

Sedangkan pemerintahan provinsi saat ini dinilai tidak bisa memanfaatkan potensi Jabar yang beraneka ragam. Faktor pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat Jabar juga kurang tersentuh program pemerintah.

"Mari tempatkan Jabar ke tempat mulia agar punya daya saing nasional dan internasional," ajaknya.

Yance menyebutkan, jumlah penduduk miskin menurut BPS September 2012 sebanyak 4 juta, di perkotaan 2,5 juta dan di desa 1,8 juta jiwa. Masalah pengangguran pada 2012 mencapai 1,8 juta jiwa. Angka pengangguran ini sangat tinggi dibandingkan Jawa Tengah yang memiliki 962 ribu pengangguran.

Pintu masuk untuk meningkatkan kualitas SDM di Jabar adalah lewat pendidikan. Yance-Tatang menjanjikan akan membangun ruang kelas baru (RKB) untuk mewadahi pelajar-pelajar di Jabar. Saat ini jumlah RKB di Jabar hanya 18 ribu, tidak seimbang dengan jumlah siswa. Sehingga rata-rata lama pendidikan di Jabar hanya 8,02 tahun atau setingkat SMP.

Yance-Tatang juga menyoroti minimnya akses kesehatan dan usaha kecil menengah (UKM). Dia juga berjanji akan menghidupkan koperasi.

"Kami mohon doa restu dari masyarakat Jabar. Kami berpesan agar memilih nomor urut 2, Yance-Tatang. Mandat yang kami terima akan jadi amanah," ujarnya.

3. Dede Yusuf-Lex Laksamana

Pasangan nomor urut 3 ini menyampaikan visi Babarengan Baraya yang artinya, bahagia sejahtera dan berkarya. Babarengan berarti bersama-sama untuk bersinergi positif, sinergitas antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, serta bupati dan walikota.

Babarengan yang dimaskud melingkupi semua unsur pemerintah dengan merangkul seluruh komponen masyarakat mulai dari akademisi kampus, masyarakat sipil, dan berbagai komunitas.

Lanjut Dede, visi itu diwujudkan dengan misi Tri Bakti lewat prinsip menjemput yang tertinggal. Pasangan ini berjanji akan memperhatikan masyarakat dan daerah di Jabar yang tertinggal di bidang infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi.

Jabar memerlukan pengembangan daerah dalam berbagai aspek, menurunkan jumlah masyarakat miskin, membuka lapangan kerja di kabupaten/kota, dan membuka kesempatan wirausaha

Di bidang infrastruktur, pihaknya akan mengutamakan pembangunan pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api.

Jabar Selatan sebagai daerah tertinggal di Jabar juga akan mendapat perhatian lebih dengan mengembangkan akses wisata.

Dede juga menjanjikan sejumlah program bidang pendidikan, ekonomi kreatif, dan pemerintahan yang bersih.

Cawagubnya, Lex Laksamana menambahkan, semua visi misi dan program itu hanya rencana di atas kertas yang masih memerlukan dukungan masyarakat Jabar untuk mewujudkannya. Kepada masyarakat, pihaknya akan memberikan kartu Tri Bakti yang berisi visi dan misi.

"Supaya mudah tahu visi misi kami. Itu semua perlu kerja bareng babarengan. Kita harus yakin dan percaya bahwa kesejahteraan sudah di depan mata," kata Lex.

4. Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar

Ahmad Heryawan merangkum visinya ke dalam visi Jabar Maju dan Sejahtera Untuk Semua. Sedangkan program pembangunannya meliputi membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing lewat sistem pendidikan unggul yang terjangkau.

"Kami akan mengefektifkan 20 persen APBD untuk pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA," kata pria yang kerap disapa Aher.

Di bidang kesehatan, pihaknya berjanji akan membuka akses layanan kesehatan seluas-luasnya, membuka program beasiswa tenaga medis, layanan khusus lansia, dan mengefektifkan program posyandu.

Di bidang infrastruktur desa di Jabar, pihaknya mengalokasikan Rp4 triliun untuk pembangun infrastruktur desa.

Bahkan di bidang lapangan kerja, pasangan Aher-Deddy menjanjikan terbukanya 2 juta lapangan kerja baru yang didorong dengan dibukanya keran investasi sebesar-besarnya.

Deddy Mizwar menambahkan, pemerintahan Aher pada periode pertamanya sudah mampu meraih 92 penghargaan. Ini sebagai prestasi luar biasa. Untuk itu, pemerintahan Aher layak diteruskan.

"Namun perenncanaan tanpa kerja keras dan ridho Allah, tidak akan bisa, Insya Allah kami akan selalu dekat dan melayani," kata Deddy.

5. Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki

Rieke yang mengenakan kebaya modern dengan motif kotak-kotak menyatakan visi misinya bukan sekedar angka dan konsep. Rieke yang mengaku sebagai dwitunggal dengan Teten, melahirkan visi misinya berdsarakan duka yang dirasakan warga Jabar.

"Kami ingin mewujudkan Sila Kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kehidupan lebih baik dan meningkat dair sekarang, dengan pemerintahan baru dan bersih mimpi itu bisa jadi kenyataan," ungkapnya.

Menurutnya, Jabar memiliki potensi agraria, industri, sumber daya manusia dan sumber daya alam, serta potensi wisata.

Di bidang pangan, dia ingin menjadikan Jabar sebagai lumbung pangan nasional berikut sebagai pusat riset hasil pangan.

Cagub nomor urut lima ini menyebutkan, untuk mewujudkan lumbung pangan Jabar, bisa memanfaatkan 400 ribu hektar lahan tak produktif yang saat ini ada di Jabar, dan 500 ribu hektar lahan eks perkebunan.

Dalam penggarapannya, akan kerja sama dengan perguruan tinggi (PT). Menurutnya, Jabar memiliki lima universitas negeri terbesar dan terbaik di Indonesia. PT bisa diajak kerja sama untuk melakukan riset di bidang teknologi pangan dan manufaktur. Pihaknya juga akan membuat peraturan daerah tentang tata niaga pangan yang belum dimemiliki Provinsi Jabar.

"Kami akan jadikan Jabar sebagai pemasok pangan nasional. Pemikirannya bukan ketahanan pangan, tetapi kedaulatan pangan yang terkait dengan kedaulatan rakyat," ungkapnya.

Rieke juga menyinggung masalah kepemilikan lahan bagi petani, masalah pariwisata, dan infrastruktur di Jabar. Saat ini, infrastruktur Jabar memiliki ranking ke 24 dari 33 provinsi di Indonesia.

Di bidang infrastruktur, Rieke berjanji akan memperbaiki jalan provinsi, membangun jalur kereta api, membangun pelabuhan untuk pusat manufaktur.

Sedangkan untuk dunia usaha dan buruh, pihaknya akan memangkas pungli. Dengan memangkas pungli, biaya-biaya yang tak perlu dikeluarkan pengusaha bisa dialihkan untuk buruh.

Di bidang birokrasi, akan dilakukan rekruitmen aparat pemerintahan yang bebas korupsi.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7016 seconds (0.1#10.140)