Pegadaian dirampok, Rp6,7 M raib
A
A
A
Sindonews.com - Perampokan menyatroni Kantor Unit Pegadaian Syariah Samarinda. Akibat peristiwa ini, Pegadaian tersebut menderita kerugian hingga Rp6,7 miliar.
Banyaknya total kerugian diakibatkan isi brankas milik perusahaan khusus gadai barang dan perhiasan tersebut berhasil dikuras. Dengan ancaman senjata api, petugas pegadaian membukakan brankas hingga isinya berhasil dibawa kabur perampok.
"Dari hasil audit internal yang dilakukan Pegadaian, total kerugian mencapai Rp6,7 miliar. Terdiri dari uang Rp15 juta, emas batangan, dan perhiasan. Untuk perincian lebih jauh, pihak pegadaian baru akan menyerahkan hari ini," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Feby DP Hutagalung, Rabu (6/2/2013).
Saat ini polisi sudah memeriksa lima saksi yang terdiri dari pegawai pegadaian dan nasabah. Untuk mengejar pelaku, Polresta Samarinda mendapat bantuan dari Polda Kaltim.
Mengenai dugaan perampokan ini untuk mendukung aksi terorisme, Feby menyatakan kemungkinan itu tentu ada. Hanya saja pihaknya masih melakukan penyelidikan secara umum untuk mengungkap pelaku perampokan.
"Kalau dilihat dari cara kerjanya, senjata api yang digunakan, waktu perampokan, tentu mereka sangat profesional. Memperkirakan dengan teliti semua aspek," tambah Feby.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga berhasil membawa hardisk yang berisi rekaman CCTV.
Sebelumnya, Pegadaian Syariah Kantor Unit Samarinda yang terletak di Jalan Basuki Rahmat disatroni perampok pada Senin, 4 Februari 2013 sekira pukul 09.30 Wita.
Dibawah ancaman senjata api, pegawai Pegadaian tak mampu berbuat banyak. Bahkan seorang petugas security mendapat hantaman gagang pistol kemudian diikat.
Banyaknya total kerugian diakibatkan isi brankas milik perusahaan khusus gadai barang dan perhiasan tersebut berhasil dikuras. Dengan ancaman senjata api, petugas pegadaian membukakan brankas hingga isinya berhasil dibawa kabur perampok.
"Dari hasil audit internal yang dilakukan Pegadaian, total kerugian mencapai Rp6,7 miliar. Terdiri dari uang Rp15 juta, emas batangan, dan perhiasan. Untuk perincian lebih jauh, pihak pegadaian baru akan menyerahkan hari ini," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Feby DP Hutagalung, Rabu (6/2/2013).
Saat ini polisi sudah memeriksa lima saksi yang terdiri dari pegawai pegadaian dan nasabah. Untuk mengejar pelaku, Polresta Samarinda mendapat bantuan dari Polda Kaltim.
Mengenai dugaan perampokan ini untuk mendukung aksi terorisme, Feby menyatakan kemungkinan itu tentu ada. Hanya saja pihaknya masih melakukan penyelidikan secara umum untuk mengungkap pelaku perampokan.
"Kalau dilihat dari cara kerjanya, senjata api yang digunakan, waktu perampokan, tentu mereka sangat profesional. Memperkirakan dengan teliti semua aspek," tambah Feby.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga berhasil membawa hardisk yang berisi rekaman CCTV.
Sebelumnya, Pegadaian Syariah Kantor Unit Samarinda yang terletak di Jalan Basuki Rahmat disatroni perampok pada Senin, 4 Februari 2013 sekira pukul 09.30 Wita.
Dibawah ancaman senjata api, pegawai Pegadaian tak mampu berbuat banyak. Bahkan seorang petugas security mendapat hantaman gagang pistol kemudian diikat.
(ysw)