PNS dan orang meninggal dapat kartu Jamkesmas

Selasa, 05 Februari 2013 - 11:41 WIB
PNS dan orang meninggal...
PNS dan orang meninggal dapat kartu Jamkesmas
A A A
Sindonews.com - Buruknya sistem data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) membuat pembagian kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Kabupaten Jombang salah sasaran.

Buktinya, ratusan warga yang sudah meninggal serta pegawai negeri sipil (PNS) justru mendapat kartu Jamkesmas. Ironisnya, warga miskin malah tidak terdaftar sebagai penerima kartu Jamkesmas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang Heri Wibowo mengungkapkan, saat ini ada 433 ribu warga di Kabupaten Jombang yang terdata mendapat kartu Jamkesmas.

Namun sayangnya, dari jumlah tersebut sebagian diantaranya ternyata bukanlah orang yang berhak menerima, seperti PNS, anggota TNI, hingga orang yang sudah meninggal dunia.

"Adanya kekeliruan penyaluran Jamkesmas ini terungkap setelah di lakukan pembagian pada masyarakat melalui perangkat desa masing-masing," ujar Heri di kantornya, Selasa (5/2/2013).

Ia menuturkan, di Kecamatan Ngusikan misalnya ada 147 orang yang sudah meninggal dunia tapi tetap mendapat kartu Jamkesmas. Aelain itu juga ada 44 orang PNS dan 166 orang yang sudah pindah alamat.

Sedangkan di Kecamatan Diwek, ada 17 orang yang mendapat kartu ganda dan lima orang PNS yang mendapat jamkesmas.

"Kekeliruan dan salah alamat juga terjadi di puluhan kecamatan lainnya di Kabupaten Jombang," katanya.

Terhadap kekeliruan ini, Dinkes Jombang langsung menarik kembali kartu tersebut untuk dikembalikan pada Kementerian Kesehatan.

Heri wibowo mengaku tidak tahu menahu kenapa bisa terjadi kekeliruan dalam proses pendataan penerima kartu Jamkesmas. Sebab menurutnya, Dinkes hanya bertugas membagikan saja dan pembuatnya adalah Kementerian Kesehatan langsung berdasarkan data yang di dapat dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Smburadulnya pembagian kartu Jamkesmas ini tentu saja dikeluhkan warga miskin. Mereka yang sehari-hari hidup miskin dan serba kekurangan justru tidak mendapat fasilitas kesehatan gratis tersebut dari pemerintah.

Saelan, salah satu warga miskin yang sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang batu dan hidup serba kekurangan, namun tidak terdaftar sebagai penerima kartu Jamkesmas.

Dia meminta pemerintah melakukan pendataan ulang terkait pembagian kartu Jamkesmas dan mendata secara benar mereka-mereka yang berhak menerima.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1632 seconds (0.1#10.140)