Gedung TIC Borobudur terbengkalai

Senin, 04 Februari 2013 - 10:42 WIB
Gedung TIC Borobudur...
Gedung TIC Borobudur terbengkalai
A A A
Sindonews.com - Gedung Tourist Information Center (TIC) Borobudur yang terletak di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, dinilai kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang. Selain jarang digunakan aktifitas kesenian, sejumlah fasilitas terlihat tidak terawat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, komplek yang terdiri atas aula, gazebo, dan sejumlah fasilitas lainnya tidak terlihat aktifitas. Dinding gedung terdapat coretan-coretan yang terbuat dari cat semprot. Bahkan di sekitar halaman juga ditumbuhi rumput dan ilalang.

Sekretaris Asosiasi Kesenian Rakyat Borobudur (Askrab), Khoirul Muna mengatakan, keberadaan Gedung TIC belum sepenuhnya memberikan ruang bagi masyarakat terutama seniman yang berada di sekitar Borobudur.

“Pengelolaan Gedung TIC dinilai belum maksimal. Selain perawatan dalam bentuk fisik, kegiatan yang dilakukan di situ juga minim dan jarang sekali melibatkan seniman Borobudur,” katanya, Senin (4/2/2013).

Menurutnya, Gedung TIC sangat berpotensi sebagai tempat untuk membangun dan mengembangkan kesenian. Mengingat pelaku seni di wilayah Borobudur juga memiliki daya tarik bagi peningkatan pengunjung Candi Borobudur melalui pertunjukan kesenian.

“Lokasi TIC masih dekat dengn Candi Borobudur. Jika itu dikelola dengan baik dan melibatkan seniman setempat, saya pikir akan memberikan warna tersendiri bagi pengunjung Candi Borobudur,” lanjutnya.

Ketua Komunitas Seni Borobudur Indonesia (KSBI), Umar Chusaeni berharap bangunan yang menjadi pelengkap wisata Candi Borobudur ini harus dihidupkan kembali. Bila perlu diserahkan kepada masyarakat sebagai pengelola kegiatan.

“Jika masyarakat dilibatkan untuk kegiatan yang bersifat seni dan budaya tentu akan sangat baik. Semisal dibuka semacam lapak kuliner atau even yang digarap dengan serius dan menarik,” katanya.

Arum (34), warga setempa mengaku pernah berjualan souvenir di komplek Gedung TIC, sebelum akhirnya menutup kiosnya lantaran jarang sekali digelar kegiatan sejak 2011 lalu.

“Saya dulu berjualan souvenir, sekarang tidak lagi,” papar Arum.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magelang, Dian Setia Dharma membenarkan adanya bangunan yang sudah mulai rusak dan memerlukan perawatan. Pihaknya mengaku sudah mengajukan anggaran senilai Rp500 juta untuk revitalisasi TIC ke Kementrian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Kemenparekraf).

“Dana tersebut melalui APBN tahun 2013,” ujarnya.

Dana untuk revitalisasi tersebut akan dipergunakan untuk mengatasi kebocoran, kerusakan beberapa gedung. Termasuk pihaknya juga sedang mengajukan Rp200 juta ke Disbudpar Provinsi Jawa Tengah untuk pemberian pagar dan penghijauan di sekitar TIC. Termasuk untuk pembangunan mini stadion semi permanen.

Menurutnya sejauh ini, pihaknya belum menganggarkan biaya pemeliharaan gedung di kompleks TIC. Selain membayar tagihan listrik dan air secara bulanan yang dirata-rata mencapai Rp900 ribu per bulan.

“Namun kegiatan di gedung tersebut untuk kesenian ataupun budaya tetap berjalan. Kita juga berusaha untuk memfasilitasi untuk kegiatan dan pelatihan semacam itu,” imbuhnya.

Dian juga menambahkan jika semua anggaran yang diusulkan dapat disetujui, maka pada tahun ini revitalisasi segera akan dilakukan. Sehingga, Gedung bisa difungsikan secara maksimal untuk mendukung kegiatan di masyarakat.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)