RSUD usulkan dana rehab ke PIP
A
A
A
Sindonews.com — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeng Radja Bulukumba, mengusulkan anggaran pembangunan dan rehabilitasi gedung ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp88 miliar pada 2013 ini.
Kepala Bagian Program dan Keuangan RSUD Bulukumba Muhammad Sabir mengungkapkan, pihaknya mengusulkan anggaran pembangunan dan rehab ke PIP karena dana yang disiapkan dalam APBD cukup terbatas. Sehingga perlu ada sumber dana lain demi ke majuan RSUD ini.
“Kami sementara mengusulkan ke pihak PIP pusat. Hanya, masalah diakomodir atau tidak itu bukan wewenang daerah, semua keputusan ada disana. RSUD hanya memasukkan berkas usulan saja. Mudah-mudahan diterima,” ucap Sabir, kepada SINDO, Sabtu (2/2/2013).
Dijelaskan, melihat kondisi bangunan RSUD memang perlu ada rehab berat. Sebab, selama ini, belum pernah tersentuh rehabilitasi berat, hanya pada bagian kecil gedung saja. Sementara, RSUD ini adalah rumah sakit rujukan dibagian Selatan Sulsel khususnya Kabupaten Selayar dan Sinjai.
Sabir mengaku, jika anggaran Rp88 miliar yang diusulkan tersebut, sudah mendapat respons positif dari pemerintah pusat. Pasalnya, sudah beberapa kali pusat turun langsung meninjau lokasi RSUD Sultan Daeng Radja selama pengusulan bantuan dimasukkan.
“Tim dari pusat sudah pernah turun,” ujar dia.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Bulukumba Muhammad Bakti mengemukakan, melihat kondisi bangunan memang perlu ada rehabilitasi segera. Sebab, kondisi gedung sudah tidak layak sebenarnya, karena sejak berdiri belum ada renovasi besar dan perubahan pembangunan.
“Saya kira usulan permintaan anggaran RSUD ke PIP sudah tepat. Sebab, kalau hanya mengharapkan dana rehabilitasi dari APBD Bulukumba, sepertinya sulit ada pembangunan dan rehabilitasi gedung besar. Makanya, perlu ada sumber anggaran diluar jika memungkinkan,” tuturnya.
Selain rehabilitasi gedung, kata Bakti, perubahan manajemen ditubuh RSUD juga perlu dilakukan oleh Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan. Selama ini, pelayanan dianggap masih menjadi masalah besar. Sehingga tidak sedikit warga mengeluh karena pelayanan tidak berjalan maksimal.
“Kami sarankan bupati mengevaluasi kinerja manajemen RSUD. Apalagi, pak bupati sendiri pernah mengungkapkan kalau pelayanan di rumah sakit ini masih amburadul. Nah, kegagalan pelayanan ini jelas ada kaitanya dengan pemerintahan sekarang. Jadi, ini sama halnya membuka kekurangan sendiri,” tandasnya.
Kepala Bagian Program dan Keuangan RSUD Bulukumba Muhammad Sabir mengungkapkan, pihaknya mengusulkan anggaran pembangunan dan rehab ke PIP karena dana yang disiapkan dalam APBD cukup terbatas. Sehingga perlu ada sumber dana lain demi ke majuan RSUD ini.
“Kami sementara mengusulkan ke pihak PIP pusat. Hanya, masalah diakomodir atau tidak itu bukan wewenang daerah, semua keputusan ada disana. RSUD hanya memasukkan berkas usulan saja. Mudah-mudahan diterima,” ucap Sabir, kepada SINDO, Sabtu (2/2/2013).
Dijelaskan, melihat kondisi bangunan RSUD memang perlu ada rehab berat. Sebab, selama ini, belum pernah tersentuh rehabilitasi berat, hanya pada bagian kecil gedung saja. Sementara, RSUD ini adalah rumah sakit rujukan dibagian Selatan Sulsel khususnya Kabupaten Selayar dan Sinjai.
Sabir mengaku, jika anggaran Rp88 miliar yang diusulkan tersebut, sudah mendapat respons positif dari pemerintah pusat. Pasalnya, sudah beberapa kali pusat turun langsung meninjau lokasi RSUD Sultan Daeng Radja selama pengusulan bantuan dimasukkan.
“Tim dari pusat sudah pernah turun,” ujar dia.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Bulukumba Muhammad Bakti mengemukakan, melihat kondisi bangunan memang perlu ada rehabilitasi segera. Sebab, kondisi gedung sudah tidak layak sebenarnya, karena sejak berdiri belum ada renovasi besar dan perubahan pembangunan.
“Saya kira usulan permintaan anggaran RSUD ke PIP sudah tepat. Sebab, kalau hanya mengharapkan dana rehabilitasi dari APBD Bulukumba, sepertinya sulit ada pembangunan dan rehabilitasi gedung besar. Makanya, perlu ada sumber anggaran diluar jika memungkinkan,” tuturnya.
Selain rehabilitasi gedung, kata Bakti, perubahan manajemen ditubuh RSUD juga perlu dilakukan oleh Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan. Selama ini, pelayanan dianggap masih menjadi masalah besar. Sehingga tidak sedikit warga mengeluh karena pelayanan tidak berjalan maksimal.
“Kami sarankan bupati mengevaluasi kinerja manajemen RSUD. Apalagi, pak bupati sendiri pernah mengungkapkan kalau pelayanan di rumah sakit ini masih amburadul. Nah, kegagalan pelayanan ini jelas ada kaitanya dengan pemerintahan sekarang. Jadi, ini sama halnya membuka kekurangan sendiri,” tandasnya.
(stb)