Baru dibangun, jalan Kecamatan BTS Ulu terlihat konyol
A
A
A
Sindonews.com - Proyek pembangunan jalan kembali dikeluhkan masyarakat Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Pembangunan jalan tersebut yang menelan dana Rp2 miliar dan dikerjakan oleh pihak rekanan PT Bania Rahmat Utama tahun 2012, nampak buruk.
Berdasarkan pantauan di lapangan, proyek pembangunan baru selesai dikerjakan tetapi diduga sudah rusak kembali. Karena aspal tersebut tipis dan retak-retak sehingga diduga proyek jalan tersebut dikerjakan secara asal-asalan. Mirisnya diduga pembangunan jalan tersebut baru selesai tiga bulan yang lalu sudah mengalami kerusakan.
Selain itu pihak rekanan juga melakukan pembangunan jalan disejumlah wilayah seperti di jalan Desa Sungai Bunut Kecamatan BTS Ulu yang juga hancur dan rusak berat. Tidak ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak rekanan terhadap jalan yang rusak tersebut.
Bahkan, ada juga proyek jalan yang diduga dikerjakan pihak rekanan yang sama. Tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan yang telah dibangun tersebut.
Sementara itu, Camat BTS Ulu, Dedi Januarsa mengatakan, dirinya belum mengetahui kondisi jalan yang rusak tersebut.
"Saya belum sampai ke lokasi yang diduga rusak tersebut," kata Dedi, di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2013).
Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mura, Budiman SP SH mengatakan, seyogya pembangunan yang menggunakan dana APBD untuk kepentingan masyarakat harus dilaksanakan benar-benar dan diawasi. Sehingga, rusak dan merugikan masyarakat.
Selain itu, masyarakat juga harus dilibatkan saat pembangunan jalan itu karena pembangunan tersebut untuk kepentingan masyarakat. Sebab, jalan itu urat nadi perekonomian masyarakat dan menjadi alternatif termurah aktivitas masyarakat.
"Hendaknya pembangunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kondisi geografis daerah tersebut agar tidak cepat rusak," pungkas Politikus Partai Gerindra Mura tersebut.
Pembangunan jalan tersebut yang menelan dana Rp2 miliar dan dikerjakan oleh pihak rekanan PT Bania Rahmat Utama tahun 2012, nampak buruk.
Berdasarkan pantauan di lapangan, proyek pembangunan baru selesai dikerjakan tetapi diduga sudah rusak kembali. Karena aspal tersebut tipis dan retak-retak sehingga diduga proyek jalan tersebut dikerjakan secara asal-asalan. Mirisnya diduga pembangunan jalan tersebut baru selesai tiga bulan yang lalu sudah mengalami kerusakan.
Selain itu pihak rekanan juga melakukan pembangunan jalan disejumlah wilayah seperti di jalan Desa Sungai Bunut Kecamatan BTS Ulu yang juga hancur dan rusak berat. Tidak ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak rekanan terhadap jalan yang rusak tersebut.
Bahkan, ada juga proyek jalan yang diduga dikerjakan pihak rekanan yang sama. Tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan yang telah dibangun tersebut.
Sementara itu, Camat BTS Ulu, Dedi Januarsa mengatakan, dirinya belum mengetahui kondisi jalan yang rusak tersebut.
"Saya belum sampai ke lokasi yang diduga rusak tersebut," kata Dedi, di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2013).
Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mura, Budiman SP SH mengatakan, seyogya pembangunan yang menggunakan dana APBD untuk kepentingan masyarakat harus dilaksanakan benar-benar dan diawasi. Sehingga, rusak dan merugikan masyarakat.
Selain itu, masyarakat juga harus dilibatkan saat pembangunan jalan itu karena pembangunan tersebut untuk kepentingan masyarakat. Sebab, jalan itu urat nadi perekonomian masyarakat dan menjadi alternatif termurah aktivitas masyarakat.
"Hendaknya pembangunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kondisi geografis daerah tersebut agar tidak cepat rusak," pungkas Politikus Partai Gerindra Mura tersebut.
(rsa)