Korban konflik Sumbawa melahirkan di pengungsian

Minggu, 27 Januari 2013 - 07:30 WIB
Korban konflik Sumbawa melahirkan di pengungsian
Korban konflik Sumbawa melahirkan di pengungsian
A A A
Sindonews.com - Nyoman Sulasih, salah satu warga etnis Bali, yang menjadi korban kerusuhan dan amuk masa pada 22 Januari 2013 lalu terpaksa harus melahirkan saat mengungsi di Kompi Senapan B, Sumbawa besar, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bayi mungil yang dilahirkan dengan berat tiga kilogram berjenis kelamin laki-laki itu, merupakan anak kedua nya.

Bayi yang yang menjadi saksi dari aksi rusuh yang membuat mereka terpaksa harus mengungsi inipun diberi nama Kadek Sian Wirayuda, yang berarti anak kedua yang lahir, di pengungsian Kompi Senapan.

"Nama itu memang sengaja diberikan sebagai pengingat jika ia dilahirkan dalm situasi pengungsian yang memprihatinkan. Kadek bearti kedua, Sian berarti di pengungsian, Wirayuda karena lahir di Kompi Senapan," jelas Nyoman Sulasih, di pengungsian, Sabtu 26 Januari 2013.

Sementara suami Nyoman Sulasih, Kadek Dharma mengatakan, sampai saat ini ratusan warga yang masih berada di pengungsian berharap keadaan cepat kembali normal, hingga bisa pulang kembali kerumah masing-masing.

"Kami ingin hidup normal, tak ada yang menganggu kami, anak-anak bisa tumbuh dan bermain dengan sewajarnya, tanpa ada rasa ketakutan," jelasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6304 seconds (0.1#10.140)