Kapal pecah, 1 orang tewas, 17 tenggelam
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pekerja analis batubara ditemukan meninggal dunia setelah kapal yang dia tumpangi bersama 18 orang lainnya tenggelam.
Peristiwa ini terjadi di perairan Muara Berau, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kapal tersebut tenggelam pada Selasa, 22 Januari 2013, sekira pukul 21.30 Wita.
Menurut Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Prapto Santoso, kapal yang pecah berjenis longboat yang terbuat dari kayu. Kapal tersebut mengangkut 16 pekerja tambang dan tiga ABK kapal.
"Kapal long boat ini terbuat dari kayu yang biasa digunakan di perairan. Pada Selasa subuh berangkat menjemput kru PT Geoservices di sebuah kapal untuk mengambil sample batubara," kata Arif, Rabu (23/1/2013).
Dia melanjutkan, kapal dengan muatan pekerja analisis batubara tersebut bersama sejumlah sample batubara kembali pada Selasa malam. Sekira pukul 21.30 Wita, ada permintaan bantuan pencarian dari PT Geoservices terkait tenggelamnya kapal yang memuat pekerja mereka.
"Para penumpang kapal ini kemudian diselamatkan terpisah oleh tugboat yang berada di sekitar lokasi tenggelam," katanya.
Satu orang ditemukan meninggal atas nama Fahmi Idris, sementara korban lainnya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Seluruh korban selamat sudah kembali pulang tak lama setelah mendapat perawatan.
"Menurut kesaksian penumpang yang selamat, kapal tenggelam karena gelombang. Kami masih terus menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal ini," ujar Arif.
Informasi yang dihimpun, korban meninggal baru tiga bulan menikah. Dia bahkan sudah diminta pihak keluarga untuk tidak bekerja di laut.
Awal
Peristiwa ini terjadi di perairan Muara Berau, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kapal tersebut tenggelam pada Selasa, 22 Januari 2013, sekira pukul 21.30 Wita.
Menurut Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Prapto Santoso, kapal yang pecah berjenis longboat yang terbuat dari kayu. Kapal tersebut mengangkut 16 pekerja tambang dan tiga ABK kapal.
"Kapal long boat ini terbuat dari kayu yang biasa digunakan di perairan. Pada Selasa subuh berangkat menjemput kru PT Geoservices di sebuah kapal untuk mengambil sample batubara," kata Arif, Rabu (23/1/2013).
Dia melanjutkan, kapal dengan muatan pekerja analisis batubara tersebut bersama sejumlah sample batubara kembali pada Selasa malam. Sekira pukul 21.30 Wita, ada permintaan bantuan pencarian dari PT Geoservices terkait tenggelamnya kapal yang memuat pekerja mereka.
"Para penumpang kapal ini kemudian diselamatkan terpisah oleh tugboat yang berada di sekitar lokasi tenggelam," katanya.
Satu orang ditemukan meninggal atas nama Fahmi Idris, sementara korban lainnya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Seluruh korban selamat sudah kembali pulang tak lama setelah mendapat perawatan.
"Menurut kesaksian penumpang yang selamat, kapal tenggelam karena gelombang. Kami masih terus menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal ini," ujar Arif.
Informasi yang dihimpun, korban meninggal baru tiga bulan menikah. Dia bahkan sudah diminta pihak keluarga untuk tidak bekerja di laut.
Awal
(rsa)