Ini dia bayi jumbo terbesar di Kudus

Selasa, 22 Januari 2013 - 05:00 WIB
Ini dia bayi jumbo terbesar di Kudus
Ini dia bayi jumbo terbesar di Kudus
A A A
Sindonews.com - Petugas rumah sakit (RS) Mardirahayu, Kudus berhasil membantu persalinan secara normal bayi jumbo yang ukuran berat badannya mencapai 5,5 kilogram (kg). Bayi berjenis perempuan ini diklaim merupakan bayi terbesar yang ada di wilayah Kabupaten Kudus.

Bayi dari pasangan suami istri Imam Budiyono (34) dan Diralpin (31), warga Desa Bulungan RT 02, RW V, Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara ini lahir Minggu 20 Januari 2013. Sebelumnya, RS Mardi Rahayu pernah melahirkan bayi jumbo lainnya, namun ukuran berat badannya hanya lima kg.

Ibu bayi, Diralpin mengaku, tidak menyangka akan melahirkan bayi dengan ukuran jumbo. Sebab selama kehamilan, dia tidak pernah merasakan hal-hal yang aneh pada rahim maupun janin yang dikandungnya.

Sekira 10 hari sebelum persalinan, hasil USG juga menunjukkan jika berat badan janin yang dikandungnya masih sekitar 3,6 kilogram.

Selain itu, perempuan yang berprofesi sebagai perawat di Puskesmas Pakis Aji, Jepara maupun suaminya, Imam Budiyono juga tidak memiliki riwayat penyakit diabetes. Sehingga, dia pun tidak pernah menduga jika berat badan anak keduanya ini termasuk makrosomia.

“Anak pertama saya lahir dengan berat badan 3,1 kilogram. Jadi ini benar-benar di luar dugaan,'' kata Diralpin, di Kudus, Senin 21 Januari 2013.

Ayah sang bayi, Imam Budiyono, tidak mempermasalahkan berat badan anaknya. Dia mengaku lega karena bayinya bisa lahir selamat. Anggota Polri yang bertugas di Polsek Pakis Aji, Jepara ini berharap bayinya tumbuh sehat meskipun saat ini berat badannya tidak seperti bayi pada umumnya.

''Tentu saja, harapannya baik bayi maupun ibunya sehat semua,'' harapnya.

Direktur Umum RS Mardirahayu, Kudus, dr Pujianto mengatakan anak pasangan Diralpin-Imam Budiyono ini dilahirkan dengan normal, karena sebelumnya tidak terdeteksi adanya kelainan pada berat badan bayi.

Menurut Pujianto, persalinan bayi berat badan lebih yang dilakukan secara normal sebenarnya memiliki resiko besar baik bagi anak maupun ibu yang melahirkannya. Bagi sang ibu, risiko yang mungkin terjadi terjadi robekan yang cukup besar pada jalannya kelahiran. Sedangkan bagi bayinya adalah sesak nafas dan masalah pada bahu.

“Makanya kita pantas bersyukur karena bisa lahir normal dan selamat,'' ucapnya.

Terpenting, kata Pujianto, kedua orang tua bayi jumbo ini harus benar-benar memantau tumbuh kembangnya. Sebab bayi makrosomia sudah memiliki sel yang besar saat lahir sehingga mudah terjadi obesitas.

“Asupannya harus dijaga. Kalau tidak nanti bisa sangat gemuk sehingga menganggu perkembangan anaknya,'' sarannya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5532 seconds (0.1#10.140)