DBD di Kulonprogo meningkat, satu tewas

Senin, 21 Januari 2013 - 19:02 WIB
DBD di Kulonprogo meningkat, satu tewas
DBD di Kulonprogo meningkat, satu tewas
A A A
Sindonews.com – Dinas Kesehatan Kulonprogo merilis kecenderungan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama musim hujan. Januari ini, tercatat sudah ada empat kasus DBD dengan satu di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Bambang Haryatno mengatakan, korban meninggal akibat DBD adalah warga Gadingan, Kelurahan/Kecamatan Wates. Korban meninggak pekan lalu. Korban sendiri merupakan warga Purworejo yang sedang berkunjung ke kediaman saudaranya di Gadingan.

Setelah itu, satu anak berusia 10 juga dari Gadingan harus dirawat di RSUD Wates akibat DBD. Sedangkan dua kasus lainnya warga Dusun Tegallembut, Giripeni, Wates dan warga Dusun Patuk, Tirtorahayu, Kecamatan Galur.

Dia mengatakan, peningkatan DBD di musim hujan terjadi karena banyaknya genangan air. Genangan itu berada di kaleng bekas, ban bekas, atau barang-barang bekas lainnya yang bisa menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk.

“Kecenderungan memang meningkat. Karena itu kami berharap masyarakat menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M atau menguras, menutup, dan mengubur tempat yang bisa menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk,” kata Bambang, Senin (21/1/2013).

Petugas Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Dinkes Kulonprogo habib Abu Bakar mengatakan, data Dinas Kesehatan menyebutkan, kecenderungan peningkatan DBD terjadi sejak Oktober 2012 lalu.

Selama Oktober dan Desember masing-masing tercatat lima kasus. Pada November kasus menurun dengan hanya satu kasus.

Bambang menambahkan, untuk mengatasi penyebaran DBD di Gadingan dan Galur, Dinkes mengintensifkan fogging. Langkah ini dipilih karena di Gadingan sudah ada penularan dan di Tirtorahayu juga sempat diindikasikan terjadinya penularan ke warga lain.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7121 seconds (0.1#10.140)