Jalan ambles, Desa Pangkalan Bulian nyaris terisolir
A
A
A
Sindonews.com - Warga Desa Pangkalan Bulian, Kecamatan Batang Hari Leko (BHL), Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, meminta agar ada perbaikan jalan di Dusun II Dekat Simpang Empat Dayung karena mengalami ambles sedalam hingga setengah meter.
Tidak hanya ambles, kondisi jalan juga mengalami keretakan sepanjang 100 meter sehingga nyaris putus.
Marto (39) warga Batang Hari Leko mengatakan jalan yang amblas tersebut menjadi akses warga untuk mengangkut hasil perkebunan. Namun karena pengaruh hujan yang terus mengguyur beberapa hari lalu membuat jalan tersebut sulit dilalui.
“Jalannya masih tanah dan amblas cukup dalam. Jalan itu juga jalan akses perusahaan migas dari simpang dayung kearah simpang gas. dan hanya bisa dilewati motor itupun harus hati-hati,” terang Marto, Senin (14/1/2013).
Warga yang melintas, jelasnya, terpaksa harus mendorong motor dan lebih mengambil jalan pinggir jauh dari tanah yang amblas. Kondisi tersebut sangat menyulitkan warga terutama untuk aktifitas ekonomi karena warga kerap membawa karet alam yang usai dipanen.
Sementara itu, Camat BHL, Siswandi menuturkan pihaknya sudah meninjau lokasi dan melayangkan surat kepada dinas sosial kemungkinan jalan tersebut putus.
“Untuk kendaraan roda empat praktis tidak bisa dilewati. Motorpun harus hati-hati. Padahal sudah terjadi beberapa minggu lalu,” terangnya.
Di arah jalan tersebut juga ada pemukiman warga sehingga menyulitkan masyarakat. Untuk itu dia berharap agar jalan tersebut dapat segera diperbaiki.
“Karena hujan terus jadi tanah dibawahnya kosong sehingga amblas. Apalagi lahan tersebut merupakan lahan timbunan,” terangnya.
Tidak hanya ambles, kondisi jalan juga mengalami keretakan sepanjang 100 meter sehingga nyaris putus.
Marto (39) warga Batang Hari Leko mengatakan jalan yang amblas tersebut menjadi akses warga untuk mengangkut hasil perkebunan. Namun karena pengaruh hujan yang terus mengguyur beberapa hari lalu membuat jalan tersebut sulit dilalui.
“Jalannya masih tanah dan amblas cukup dalam. Jalan itu juga jalan akses perusahaan migas dari simpang dayung kearah simpang gas. dan hanya bisa dilewati motor itupun harus hati-hati,” terang Marto, Senin (14/1/2013).
Warga yang melintas, jelasnya, terpaksa harus mendorong motor dan lebih mengambil jalan pinggir jauh dari tanah yang amblas. Kondisi tersebut sangat menyulitkan warga terutama untuk aktifitas ekonomi karena warga kerap membawa karet alam yang usai dipanen.
Sementara itu, Camat BHL, Siswandi menuturkan pihaknya sudah meninjau lokasi dan melayangkan surat kepada dinas sosial kemungkinan jalan tersebut putus.
“Untuk kendaraan roda empat praktis tidak bisa dilewati. Motorpun harus hati-hati. Padahal sudah terjadi beberapa minggu lalu,” terangnya.
Di arah jalan tersebut juga ada pemukiman warga sehingga menyulitkan masyarakat. Untuk itu dia berharap agar jalan tersebut dapat segera diperbaiki.
“Karena hujan terus jadi tanah dibawahnya kosong sehingga amblas. Apalagi lahan tersebut merupakan lahan timbunan,” terangnya.
(ysw)