SPP naik, mahasiswa segel kampus
A
A
A
Sindonews.com - Kecewa dengan tuntutan yang tidak dipenuhi, puluhan mahasiswa STAI Algazali, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyegel sejumlah ruangan kampus.
Penyegelan tersebut dilakukan lantaran mahasiswa kecewa dengan sejumlah kebijakan kampus yang tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa. Dimana pihak kampus menaikkan pembayaran spp tanpa ada kesepakatan terlebih dahulu.
"Dari Rp500 ribu menjadi Rp 550 ribu persmester, dengan alasan Rp50 ribu tersebut untuk uang praktikum," jelas koordinator aksi, Surya, di STAI Algazali, Bone, Sulsel Senin (14/1/2013).
Menurut Surya, selama setahun terakhir, belum pernah sekalipun ada praktek. Sehingga mahasiswa mempertanyakan kelebihan uang sebanyak itu.
Bukan hanya itu, mahasiswa juga menuntut adanya aturan kampus yang mengharuskan mahasiswa memakai pakaian hitam putih. Bahkan mahasiswa menginginkan agar tenaga pengajar di kampus tersebut dengan pendidikan tinggi, seperti titel S2.
Akibat dari penyegelan tersebut, ratusan mahasiswa terlantar dan batal mengikuti ujian final. Karena, sejumlah ruangan disegel dengan menggunakan papan.
Sementara itu Pembantu Ketua I Suyuti mengatakan, aturan untuk memakai baju hitam putih tersebut sudah disepakati oleh mahasiswa sebelum mahasiswa teesebut memulai belajar di kampus tersebut.
Sementara mengenai pembayaran spp, Suyuti mengakui, pembayaran sampai Rp550 ribu tersebut dikenakan pada mahasiswa semester satu hingga semester lima. Jadi untuk mahasiswa semester enam hingga selesai tidak dikenakan lagi pembayaran praktikum.
Penyegelan tersebut dilakukan lantaran mahasiswa kecewa dengan sejumlah kebijakan kampus yang tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa. Dimana pihak kampus menaikkan pembayaran spp tanpa ada kesepakatan terlebih dahulu.
"Dari Rp500 ribu menjadi Rp 550 ribu persmester, dengan alasan Rp50 ribu tersebut untuk uang praktikum," jelas koordinator aksi, Surya, di STAI Algazali, Bone, Sulsel Senin (14/1/2013).
Menurut Surya, selama setahun terakhir, belum pernah sekalipun ada praktek. Sehingga mahasiswa mempertanyakan kelebihan uang sebanyak itu.
Bukan hanya itu, mahasiswa juga menuntut adanya aturan kampus yang mengharuskan mahasiswa memakai pakaian hitam putih. Bahkan mahasiswa menginginkan agar tenaga pengajar di kampus tersebut dengan pendidikan tinggi, seperti titel S2.
Akibat dari penyegelan tersebut, ratusan mahasiswa terlantar dan batal mengikuti ujian final. Karena, sejumlah ruangan disegel dengan menggunakan papan.
Sementara itu Pembantu Ketua I Suyuti mengatakan, aturan untuk memakai baju hitam putih tersebut sudah disepakati oleh mahasiswa sebelum mahasiswa teesebut memulai belajar di kampus tersebut.
Sementara mengenai pembayaran spp, Suyuti mengakui, pembayaran sampai Rp550 ribu tersebut dikenakan pada mahasiswa semester satu hingga semester lima. Jadi untuk mahasiswa semester enam hingga selesai tidak dikenakan lagi pembayaran praktikum.
(rsa)