Dihadang ombak, beras bantuan gagal dikirim

Rabu, 09 Januari 2013 - 21:35 WIB
Dihadang ombak, beras...
Dihadang ombak, beras bantuan gagal dikirim
A A A
Sindonews.com - Setelah sempat membaik, kondisi Perairan Jepara – Karimunjawa kemarin (9/1) kembali memburuk. Ketinggian ombak di Laut Jawa bisa mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 11-16 knot (mil per jam).

Akibat cuaca buruk ini pula, beras bantuan untuk warga Karimunjawa, wilayah Kabupaten Jepara gagal dikirim ke kepulauan yang ada di Laut Jawa tersebut.

Sedianya, beras bantuan sebanyak 5 ton dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Tengah itu dikirim menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Muria yang bersandar di Dermaga Kartini Jepara.

Namun karena kondisi perairan Laut Jawa tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan pelayaran. Akhirnya KMP Muria pun gagal berlayar.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jepara Adi Nugroho Prastyo mengatakan beras bantuan ini diberikan agar warga Karimunjawa tidak kekurangan stok bahan pangan selama musim baratan yang biasanya terjadi sejak Januari–Maret.

Sebab selama musim baratan, cuaca di Laut Jawa cenderung ekstrem sehingga aktivitas pelayaran kapal penumpang atau barang baik dari Jepara – Karimunjawa dan sebaliknya terhambat.

“Tapi sayangnya kondisi cuaca malah tidak memungkinkan jadi beras bantuan tidak bisa dikirim,” kata Nugroho di kantornya, Rabu (9/1/2013).

Meski begitu, Nugroho memastikan jika dalam beberapa pekan ke depan stok bahan pangan di Karimunjawa masih mencukupi. Sebab sebelum cuaca buruk melanda Laut Jawa, pihaknya sudah lebih dulu mengirim beras bantuan sebanyak dua kali.

Pertama kali beras dikirim pada 8 Oktober 2012 sebanyak 11 ton. Lalu, pada 20 Desember 2012 juga dikirim lagi beras bantuan sebanyak 10 ton.
Menurut Nugroho, kebutuhan pangan warga Karimunjawa selama musim baratan sekitar 26,7 ton. Hitungan ini diperoleh dari perkalian jumlah warga Karimunjawa sebanyak 9.898 jiwa dengan kebutuhan makan per hari sebanyak 0,3 kilogram tiap orang.

“Jadi untuk beberapa pekan stok masih aman. Nanti kalau cuaca sudah membaik beras bantuan 5 ton ini kita kirim ke Karimunjawa lagi,” ujarnya.

Kepala PT ASDP Indonesia Fery (Persero) Cabang Jepara Zulkifli mengatakan karena cuaca buruk Syahbandar Jepara tidak memberikan izin.

“Kalau ada izin kami baru berani berlayar,” tuturnya.

Kabid Perhubungan Laut pada Dishubkominfo Jepra Sutana mengatakan cuaca di Perairan Jepara kerap berubah-ubah. Saat pagi hari, ketinggian ombak bisa mencapai tiga meter, namun siang hari turun dan berkisar antara 1-2 meter.

Namun ombak kembali meninggi pada sore hari hingga mencapai 3 meter lagi. Dan jika malam hari, ombak di lautan kian mengganas hingga ketinggiannya lebih dari 4 meter.

“Diperkirakan kondisi ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)