RSBI dibubarkan, sekolah masih terapkan standar internasional
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah Kepala Sekolah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Kabupaten Magelang masih tetap melanjutkan sistem pembelajaran yang sudah dilakukan.
Kepala Sekolah SMP I Muntilan, Sugiyanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu jalan keluar terkait hal ini.
Untuk itu, pihaknya juga akan melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti semula. Termasuk kurikulum yang digunakan masih belum ada perubahan. Sekolah yang dipimpinnya tersebut menjadi RSBI sejak tahun 2008 dengan jumlah siswa sekitar 469 siswa.
“Yang jelas, sampai saat ini kami masih menunggu jalan keluar,” katanya saat ditemui di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magelang, Rabu (9/1/2013).
Kepala SMP Salaman I, Abdul Karim menambahkan, sistem pembelajaran bilingual yang selama ini menjadi ciri khas RSBI, juga akan tetap digunakan di sekolah yang dipimpinnya.
"Kami masih tetap memperhatikan mutu pendidikan. Sehingga sistem pembelajaran bilingual masih digunakan di sekolah ini," ujarnya.
SMP Salaman I, katanya, berstatus RSBI sejak 2009 lalu. Dan saat ini memiliki 452 siswa.
"Pastinya, kualitas pendidik, siswa tetap akan kami perhatikan. Tentu dengan sistem yang selama ini digunakan," imbuhnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum, Disdikpora Kabupaten Magelang, Priyana, menjelaskan pembubaran RSBI tersebut tidak berpengaruh pada pelayanan pendidikan.
“Pelayanan masih sama seperti biasa. Ada atau tidaknya status RSBI itu, kami kira tidak berpengaruh. Sementara ini, masih menggunakan kurikulum yang lama," terangnya.
Kepala Sekolah SMP I Muntilan, Sugiyanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu jalan keluar terkait hal ini.
Untuk itu, pihaknya juga akan melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti semula. Termasuk kurikulum yang digunakan masih belum ada perubahan. Sekolah yang dipimpinnya tersebut menjadi RSBI sejak tahun 2008 dengan jumlah siswa sekitar 469 siswa.
“Yang jelas, sampai saat ini kami masih menunggu jalan keluar,” katanya saat ditemui di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magelang, Rabu (9/1/2013).
Kepala SMP Salaman I, Abdul Karim menambahkan, sistem pembelajaran bilingual yang selama ini menjadi ciri khas RSBI, juga akan tetap digunakan di sekolah yang dipimpinnya.
"Kami masih tetap memperhatikan mutu pendidikan. Sehingga sistem pembelajaran bilingual masih digunakan di sekolah ini," ujarnya.
SMP Salaman I, katanya, berstatus RSBI sejak 2009 lalu. Dan saat ini memiliki 452 siswa.
"Pastinya, kualitas pendidik, siswa tetap akan kami perhatikan. Tentu dengan sistem yang selama ini digunakan," imbuhnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum, Disdikpora Kabupaten Magelang, Priyana, menjelaskan pembubaran RSBI tersebut tidak berpengaruh pada pelayanan pendidikan.
“Pelayanan masih sama seperti biasa. Ada atau tidaknya status RSBI itu, kami kira tidak berpengaruh. Sementara ini, masih menggunakan kurikulum yang lama," terangnya.
(ysw)