Banjir ancam kebun karet dan sawit
A
A
A
Sindonews.com - Bencana banjir akibat meluapnya sungai musi dan anak sungainya bukan saja merendam rumah warga. Namun banjir juga turut merendam ratusan hektare kebun sawit dan karet yang umumnya berada ditempat yang rendah dekat aliran sungai.
Akibatnya banyak petani terpaksa gigit jari dan khawatir kebun karet dan sawitnya akan mati.
Menurut Ambar warga sungai medak Sekayu, terendamnya kebun karet dan sawit milik keluarganya sudah terjadi hampir satu bulan ini. Rata-rata umur karetnya sudah bisa disadap dan menghasilkan getah. Sedangkan kebun sawitnya sudah bisa dipanen.
“Kami juga bingung, kalau lama surutnya bisa-bisa mati karet dan sawitnya,” jelasnya, Selasa (8/1/2013).
Dengan kondisi tersebut praktis petani tak bisa memanen sehingga penghasilan turun drastis.
Terendamnya kebun karet dan sawit bukan saja dialami kecamatan Sekayu namun juga dialami sejumlah kecamatan di Muba. Misalkan saja di kecamatan Babat Toman, Sanga Desa, Lais, Batang Hari Leko, Sungai Keruh, Lawang Wetan, Bayung Lencir dan Lalan.
Kondisi terparah juga dialami kebun sawit dan karet di daerah Tran Air Balui dan Tran Keban 1. Data Dinas Sosial Kabupaten Muba di Kecamatan Sanga Desa sedikitnya ada sekitar 400 hektare kebun karet dan sawit turut terendam sejak beberapa minggu.
Ahmad (40) Warga Sereka Kecamatan Sanga Desa, menjelaskan bukan saja rumah warga yang tergenang namun juga kebun sawit dan karet. Dirinya dan warga mengalami kerugiaan yang tidak sedikit.
Belum lagi akibat rumah dan kebunnya terendam mata pencaharian terganggu. Wargapun berharap bantuan pemerintah daerah dan warga lainnya. Disamping warga juga beralih profesi dengan mencari ikan.
Akibatnya banyak petani terpaksa gigit jari dan khawatir kebun karet dan sawitnya akan mati.
Menurut Ambar warga sungai medak Sekayu, terendamnya kebun karet dan sawit milik keluarganya sudah terjadi hampir satu bulan ini. Rata-rata umur karetnya sudah bisa disadap dan menghasilkan getah. Sedangkan kebun sawitnya sudah bisa dipanen.
“Kami juga bingung, kalau lama surutnya bisa-bisa mati karet dan sawitnya,” jelasnya, Selasa (8/1/2013).
Dengan kondisi tersebut praktis petani tak bisa memanen sehingga penghasilan turun drastis.
Terendamnya kebun karet dan sawit bukan saja dialami kecamatan Sekayu namun juga dialami sejumlah kecamatan di Muba. Misalkan saja di kecamatan Babat Toman, Sanga Desa, Lais, Batang Hari Leko, Sungai Keruh, Lawang Wetan, Bayung Lencir dan Lalan.
Kondisi terparah juga dialami kebun sawit dan karet di daerah Tran Air Balui dan Tran Keban 1. Data Dinas Sosial Kabupaten Muba di Kecamatan Sanga Desa sedikitnya ada sekitar 400 hektare kebun karet dan sawit turut terendam sejak beberapa minggu.
Ahmad (40) Warga Sereka Kecamatan Sanga Desa, menjelaskan bukan saja rumah warga yang tergenang namun juga kebun sawit dan karet. Dirinya dan warga mengalami kerugiaan yang tidak sedikit.
Belum lagi akibat rumah dan kebunnya terendam mata pencaharian terganggu. Wargapun berharap bantuan pemerintah daerah dan warga lainnya. Disamping warga juga beralih profesi dengan mencari ikan.
(ysw)