Ombak besar, kapal tongkang ngumpet di Pulau
A
A
A
Sindonews.com - Cuaca buruk yang melanda perairan Kepulauan Karimunjawa memaksa sejumlah kapal tongkang berlindung di pulau yang ada di Laut Jawa. Awak kapal tongkang khawatir jika meneruskan perjalanan armada yang mereka naiki akan terseret ombak besar hingga tak tentu arah.
Sedianya, kapal tongkang yang berangkat dari Jepara tersebut akan menuju sejumlah wilayah yang ada di Kalimantan seperti Bontang dan sekitarnya. Kapal tongkang tersebut mengangkut berbagai hasil alam Bumi Borneo seperti batu bara untuk kepentingan PLTU Tanjung Jati B Jepara.
Syahbandar Karimunjawa, Yuni mengatakan ketinggian ombak di Perairan Karimunjawa, Kalimantan saat ini masih berkisar antara 2,5–3 meter dan kecepatan angin antara 10–15 knots.
Dengan kondisi seperti ini, awak kapal biasanya memilih mengutamakan keselamatan dengan cara bersandar di pulau-pulau terdekat dari lokasi mereka berlayar.
“Kalau cuaca berangsur membaik, perjalanan akan diteruskan ke tujuan,” kata Yuni saat dihubungi, Selasa (8/1/2013).
Sedang ketinggian ombak di Perairan Karimunjawa-Jepara, kata Yuni, berkisar 1,5 - 2 meter. Dengan kondisi tersebut, sebenarnya masih rawan jika kapal melayari perairan dua wilayah tersebut. Namun karena desakan dari ratusan wisatawan akhirnya pihaknya mengijinkan Kapal Express Cantika bertolak dari Karimunjawa menuju Jepara.
“Mestinya kalau ombak sampai 2 meter kapal tidak boleh berlayar. Tapi mau bagaimana lagi,” sesalnya.
Sementara itu, sejumlah wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa akhirnya bisa kembali ke Jepara. Kapal Express Cantika 89 yang bertolak dari Karimunjawa akhirnya tiba di Dermaga Kartini Jepara, Selasa (8/1/2013).
Kapal ini mengangkut 158 wisatawan yang sudah beberapa hari tertahan di Karimunjawa. Namun rupanya, ada juga sejumlah wisatawan lain yang nekat menggunakan perahu nelayan untuk sampai di Jepara.
“Ada sembilan wisatawan yang nekat naik perahu nelayan,” kata wisatawan asal Blitar, Jawa Timur, Andi Yuwono saat ditemui di Dermaga Kartini Jepara.
Sedianya, kapal tongkang yang berangkat dari Jepara tersebut akan menuju sejumlah wilayah yang ada di Kalimantan seperti Bontang dan sekitarnya. Kapal tongkang tersebut mengangkut berbagai hasil alam Bumi Borneo seperti batu bara untuk kepentingan PLTU Tanjung Jati B Jepara.
Syahbandar Karimunjawa, Yuni mengatakan ketinggian ombak di Perairan Karimunjawa, Kalimantan saat ini masih berkisar antara 2,5–3 meter dan kecepatan angin antara 10–15 knots.
Dengan kondisi seperti ini, awak kapal biasanya memilih mengutamakan keselamatan dengan cara bersandar di pulau-pulau terdekat dari lokasi mereka berlayar.
“Kalau cuaca berangsur membaik, perjalanan akan diteruskan ke tujuan,” kata Yuni saat dihubungi, Selasa (8/1/2013).
Sedang ketinggian ombak di Perairan Karimunjawa-Jepara, kata Yuni, berkisar 1,5 - 2 meter. Dengan kondisi tersebut, sebenarnya masih rawan jika kapal melayari perairan dua wilayah tersebut. Namun karena desakan dari ratusan wisatawan akhirnya pihaknya mengijinkan Kapal Express Cantika bertolak dari Karimunjawa menuju Jepara.
“Mestinya kalau ombak sampai 2 meter kapal tidak boleh berlayar. Tapi mau bagaimana lagi,” sesalnya.
Sementara itu, sejumlah wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa akhirnya bisa kembali ke Jepara. Kapal Express Cantika 89 yang bertolak dari Karimunjawa akhirnya tiba di Dermaga Kartini Jepara, Selasa (8/1/2013).
Kapal ini mengangkut 158 wisatawan yang sudah beberapa hari tertahan di Karimunjawa. Namun rupanya, ada juga sejumlah wisatawan lain yang nekat menggunakan perahu nelayan untuk sampai di Jepara.
“Ada sembilan wisatawan yang nekat naik perahu nelayan,” kata wisatawan asal Blitar, Jawa Timur, Andi Yuwono saat ditemui di Dermaga Kartini Jepara.
(ysw)