Ingin kesuburan tanah, warga ritual persembahan

Selasa, 08 Januari 2013 - 16:31 WIB
Ingin kesuburan tanah,...
Ingin kesuburan tanah, warga ritual persembahan
A A A
Sindonews.com - Ratusan warga berbondong-bondong membawa sejumlah sesaji menuju sebuah sendang piwakan yang terletak di sudut Dusun Gopaan, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

Suara musik dangdut, gending jawa, serta tabuhan ilustrasi kesenian jaran kepang (kuda lumping) silih berganti terdengar di sepanjang jalan sekira 200 meter dari perkampungan warga menuju sendang.

Sesajian tersebut kemudian diletakkan di sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu dan bambu. Masyarakat setempat menemainya sebagai pesanggrahan Kiyai Gopaan. Dari sinilah ritual yang rutin dilakukan tiap bulan safar dimulai.

"Ritual ini secara turun temurun dilakukan oleh warga di sini pada bulan safar, tapi tanggalnya tidak menentu," ujar Kepala Dusun Gopaan, Sugitno (43), Selasa (8/1/2013).

Menurut sugitno, ritual dengan sejumlah sesaji tersebut sebagai simbol syukur kepada tuhan yang senantiasa melimpahkan kesuburan tanah di wilayahnya.

"Selain itu, kami memohon kesuburan tanah ini untuk masa yang akan datang," imbuhnya.

Warga Dusun Gopaan selama ini, lanjutnya, merasa mendapat anugerah kesuburan tanah yang melimpah dengan berbagai tanaman, seperti tembakau, padi, dan jagung.

"Mayoritas bekerja sebagai petani, lebih banyak lagi tembakau," paparnya.

Merti dusun itu juga diwarnai dengan prosesi pernikahan tembakau yang melibatkan para petani dan pengrajang tembakau di wilayah tersebut.

Agus Merapi menuturkan, prosesi pernikahan tembakau sebagai simbol bahwa tembakau akan terus berkembang biak di wilayah ini.

"Tembakau akan terus ada dan semakin banyak sebagai anugerah bagi warga Gopaan. Meskipun di luar tembakau kerap menjadi perdebatan soal haram-halal (rokok), sampai harga turun-naik," katanya.

Ritual dilanjutkan dengan kirab tumpeng yang diringi berbagai grup kesenian. Diantaranya, kuda lumping, soreng, warok, dan kubrosiswo. Siangnya, digelar pengajian umum di Masjid setempat, hingga akhirnya dipungkasi dengan pagelaran wayang kulit.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2295 seconds (0.1#10.140)