22 Titik longsor, jalur Magelang-Boyolali lumpuh

Senin, 07 Januari 2013 - 02:00 WIB
22 Titik longsor, jalur Magelang-Boyolali lumpuh
22 Titik longsor, jalur Magelang-Boyolali lumpuh
A A A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu mengakibatkan 22 titik lokasi yang mengalami bencana tanah longsor di sepanjang jalur Magelang-Boyolali. Kondisi tersebut membuat akses jalan kedua wilayah Magelang-Boyolali melalui Ketep lumpuh.

Dari pantauan di lapangan, Tim SAR kabupaten Magelang bersama dengan warga, anggota Polres dan TNI bergotong-royong membersihkan longsoran tanah yang memakan badan jalan. Upaya tersebut juga menurunkan satu unit alat berat untuk membuka akses jalan sejumlah titik terparah. Diantaranya di Desa Plutungan dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Pengguna jalan baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil harus bergantian. Sebab, jalur hanya bisa dilewati dengan sistem buka tutup atau satu lajur.

“Petugas Kepolisian dan Aparat TNI menerjunkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK). Setiap SSK beranggotakan 90 personel untuk membersihkan longsoran,” kata Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Teguh Wardoyo, Minggu 6 Januari 2013.

Menurut Teguh, jumlah total personel yang diterjunkan tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok untuk membersihkan di titik-titik longsor.

"Personel yang diturunkan untuk membersihkan longsoran bersama Tim SAR, warga, terutama untuk membuka akses jalan," lanjutnya.

Sementara itu Kapolsek Sawangan Kabupaten Magelang, AKP Mujiono mengatakan, longsor yang terjadi Sabtu 5 Januari 2013 malam itu menyebabkan sembilan orang korban. Satu diantaranya meninggal dunia dengan nama Yulianto (16), warga Dusun Kajor, Desa Kajor, Kecamatan Boyolali.

Satu korban luka berat yakni Sutrisno (32), warga dusun Gratan desa Wonolelo kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, yang saat ini dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Muntilan Magelang.

Sedangkan tujuh korban lain yang mengalami luka ringan masing-masing Umar Makruf, Dwi Nurvita dan Sutiah. Ketiganya merupakan warga Kelir, Desa Wonolelo Sawangan, Kabupaten Magelang. Dan empat lainnya masing-masing Nuri, Juanti, Suki, dan Sukri, yang merupakan warga Sanden Wonolelo, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.

"Dari delapan korban selamat, hanya satu yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Korban Sutrisno itu mengalami luka serius di bagian dagu dan mulut," ujarnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Joko Sudibyo mengungkapkan, usai longsor tersebut masih terdapat beberapa titik yang rawan berpotensi terjadi longsor susulan.

Sebab, longsor tersebut mengakibatkan tanah bertebing mengalami retak dengan lebar retakannya bervariasi.

Disebutkannya, beberapa titik kerawanan terdapat di Dusun Plutungan, Wonolelo dengan ketinggian tebing 15 meter dan Dusun Windu Sabrang, Sawangan dengan tiggi tebing 15 meter.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga setempat maupun pengguna jalan untuk senantiasa waspada.

“Kita bersama-sama menyadarkan warga untuk kompak antisipasi apabila terdapat longsor susulan,” tandas Joko.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6553 seconds (0.1#10.140)