Jalan putus digerus banjir bandang, 1 bocah hilang

Jalan putus digerus banjir bandang, 1 bocah hilang
A
A
A
Sindonews.com - Akibat banjir bandang, jalan yang menghubungan Saree menuju Kreung Raya di Aceh Besar putus total. Jalan putus itu persis di Desa Lueng Blang Lambaro, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar. Air mengerus pingir jalan sebelum akhirnya membelah jalan hingga putus.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pukul 17:00 WIB, belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah setempat. Bahkan salah satu mobil pick up yang sempat terjebak masih di lokasi. Warga setempat berusaha menimbun tepi sungai agar dapat dilintasi mobil kembali.
"Sementara waktu sebaiknya jalan ditimbun dulu agar bisa dilintasi warga," kata Syarwan Gading, Kepala Desa Saree Aceh, Jumat (4/1/2012).
Banjir bandang juga membuat aspal jalan yang baru saja dibuat pekan lalu itu bergelumbung. Selain itu menumbangkan sejumlah pohon akibat longsor di pelbagai titik area perbukitan tersebut.
"Ini banjir bandang terparah sebelumnya tidak pernah begini," ujar salah seorang warga.
Selain melumat jalan, sepuluh orang warga sempat diseret arus. Namun, sembilan diantaranya berhasil menyelamatkan diri.
Warga bersama aparat Kompi Brimob Detasemen A Pelopor Polda Aceh, sejak kemarin terus melakukan pencarian terhadap Rajulhuda (9), bocah yang hilang dibawa arus. Bocah tersebut sempat diselamatkan kakaknya, namun terlepas dari pegangan tangan.
"Kakaknya mimpi sudah dua malam, ia menyebutkan dimana lokasi adiknya, kami cari terus tapi belum berhasil," kata Komandan Kompi Brimob Detasemen A Pelopor Polda Aceh, Iptu Wahyudi.
Proses pencarian korban juga dilakukan dengan mengunakan gajah yang didatangkan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA), sejak pagi gajah difungsikan untuk mengangkat batu dan kayu yang berserakan di sungai.
"Sejauh ini kami temukan ransel dan pakaian saja," jelas Wahyu.
Untuk memudahkan pencarian, diketahui warga membangun posko di sekitar lokasi banjir.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pukul 17:00 WIB, belum ada perbaikan yang dilakukan pemerintah setempat. Bahkan salah satu mobil pick up yang sempat terjebak masih di lokasi. Warga setempat berusaha menimbun tepi sungai agar dapat dilintasi mobil kembali.
"Sementara waktu sebaiknya jalan ditimbun dulu agar bisa dilintasi warga," kata Syarwan Gading, Kepala Desa Saree Aceh, Jumat (4/1/2012).
Banjir bandang juga membuat aspal jalan yang baru saja dibuat pekan lalu itu bergelumbung. Selain itu menumbangkan sejumlah pohon akibat longsor di pelbagai titik area perbukitan tersebut.
"Ini banjir bandang terparah sebelumnya tidak pernah begini," ujar salah seorang warga.
Selain melumat jalan, sepuluh orang warga sempat diseret arus. Namun, sembilan diantaranya berhasil menyelamatkan diri.
Warga bersama aparat Kompi Brimob Detasemen A Pelopor Polda Aceh, sejak kemarin terus melakukan pencarian terhadap Rajulhuda (9), bocah yang hilang dibawa arus. Bocah tersebut sempat diselamatkan kakaknya, namun terlepas dari pegangan tangan.
"Kakaknya mimpi sudah dua malam, ia menyebutkan dimana lokasi adiknya, kami cari terus tapi belum berhasil," kata Komandan Kompi Brimob Detasemen A Pelopor Polda Aceh, Iptu Wahyudi.
Proses pencarian korban juga dilakukan dengan mengunakan gajah yang didatangkan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA), sejak pagi gajah difungsikan untuk mengangkat batu dan kayu yang berserakan di sungai.
"Sejauh ini kami temukan ransel dan pakaian saja," jelas Wahyu.
Untuk memudahkan pencarian, diketahui warga membangun posko di sekitar lokasi banjir.
(rsa)