Antisipasi ricuh Pilkada, Bone lakukan simulasi
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi kericuhan selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada bupati dan gubernur di Kabupaten Bone, petugas keamanan melakukan simulasi penanganan kericuhan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dalam simulasi itu, diskenariokan terjadi keributan saat perhitungan suara yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Begitu ricuh, polisi yang ditempatkan bertugas dilokasi TPS melaporkan peristiwa yang dialaminya ke markas Polsek setempat.
Simulasi pengamanan pilkada ini dilakukan di Markas Polres Bone Jalan Yos Sudarso, Watampone dipimpin langsung oleh Wakapolres Bone, Kompol Dharma E Ginting yang dihadiri dan disaksikan oleh 27 Kapolsek Se-Kabupaten Bone.
Dalam pantauan SINDO, Kamis (3/1/2013) pagi, simulasi mobil polisi yang membawa kotak suara kemudian dihadang oleh sejumlah massa pendukung yang tidak puas dengan hasil pemungutan suara.
Pihak kepolisian kemudian mengamankan kendaraan dengan membuat pagar betis melindungi kendaraan tersebut dari serangan massa. Kendaraan kemudian melanjutkan perjalanan menuju KPU.
Pergerakan massa yang diprediksi akan berlangsung hingga ke KPU juga telah diantisipasi dengan pasukan anti hara dengan pelindung tameng dan tongkat.
Polisi membentuk barisan guna mencegat massa masuk ke kantor KPU. Bentrok antar massa dan petugas pengamananpun terjadi namun dapat ditangani dengan pengendalian massa.
"Latihan yang digelar dalam rangka pra operasi pilgub dan Pilbup yang akan berlangsung 22 Januari nanti," ujar Dharma.
Dalam simulasi itu, diskenariokan terjadi keributan saat perhitungan suara yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Begitu ricuh, polisi yang ditempatkan bertugas dilokasi TPS melaporkan peristiwa yang dialaminya ke markas Polsek setempat.
Simulasi pengamanan pilkada ini dilakukan di Markas Polres Bone Jalan Yos Sudarso, Watampone dipimpin langsung oleh Wakapolres Bone, Kompol Dharma E Ginting yang dihadiri dan disaksikan oleh 27 Kapolsek Se-Kabupaten Bone.
Dalam pantauan SINDO, Kamis (3/1/2013) pagi, simulasi mobil polisi yang membawa kotak suara kemudian dihadang oleh sejumlah massa pendukung yang tidak puas dengan hasil pemungutan suara.
Pihak kepolisian kemudian mengamankan kendaraan dengan membuat pagar betis melindungi kendaraan tersebut dari serangan massa. Kendaraan kemudian melanjutkan perjalanan menuju KPU.
Pergerakan massa yang diprediksi akan berlangsung hingga ke KPU juga telah diantisipasi dengan pasukan anti hara dengan pelindung tameng dan tongkat.
Polisi membentuk barisan guna mencegat massa masuk ke kantor KPU. Bentrok antar massa dan petugas pengamananpun terjadi namun dapat ditangani dengan pengendalian massa.
"Latihan yang digelar dalam rangka pra operasi pilgub dan Pilbup yang akan berlangsung 22 Januari nanti," ujar Dharma.
(ysw)