Pemkab diminta perhatikan praktisi budaya

Kamis, 03 Januari 2013 - 09:42 WIB
Pemkab diminta perhatikan...
Pemkab diminta perhatikan praktisi budaya
A A A
Sindonews.com - Pemkab Kulonprogo diminta memberi perhatian terhadap praktisi kebudayaan Kulonprogo. Selama ini, peran mereka dinilai dianaktirikan pemkab. Mereka meminta bidang kebudayaan dibuat institusi tersendiri agar lebih fokus mengurus kebudayaan.

Menurut Ketua Dewan Kebudayaan Kulonprogo Imam Syafei, sebenarnya dewan kebudayaan mendukung langkah Pemkab yang terfokus pada upaya pengentasan kemiskinan. Namun dia meminta pemkab tidak meminggirkan bidang lain termasuk kebudayaan yang juga butuh pendampingan dari pemerintah.

"Warga Kulonprogo yang miskin hanya 12 persen saja. Jadi jangan cuma terfokus ke sana. Perhatian dari pemerintah harus diberikan secara merata kepada semua warga, termasuk kebudayaan agar adil," kata Imam, Kamis (3/1/2013).

Dia mengatakan, jika pemimpin Kulonprogo memiliki kesadaran mendukung kebudayaan, maka semestinya pemerintah turut memperhatikan orang miskin berbasis kesenian budaya lokal. Selama ini banyak seniman berbasis kebudayaan rakyat yang juga miskin secara ekonomi.

Namun kondisi itu tidak menghambat komitmen mereka melestarikanbudaya lokal. Hanya kerap kali para seniman itu menemui banyak kendala dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

"Seniman itu juga miskin, mau tampil saja terkendala kostum, dan alat. Pemerintah jangan pilih kasih dong," pintanya.

Menurutnya, Dewan Kebudayaan mengeluarkan tiga poin rekomendasi terhadap Pemkab Kulonprogo. Di antaranya, membuat peta kesenian unggulan berbasis kecamatan, menyertakan kesenian rakyat dalam berbagai event hiburan yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.

Rekomendasi lainnya pemisahan Bidang Kebudayaan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora).

"Pemisahan Bidang Kebudayaan itu penting karena sesuai amanah UU Keistimewaan, harus mengedepankan unsur kebudayaan," pungkasnya.

Kepala Disbudparpora Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana mengatakan, pihaknya mulai bekerja sama dengan kecamatan dan masyarakat untuk mendorong kesenian tradisi berbasis kecamatan.

Menurut dia, kurangnya dukungan terhadap seniman karena minimnya anggaran pada bidang kebudayaan, yakni tidak sampai Rp200 juta.
(ysw)
Berita Terkait
Bangun dan Revitalisasi...
Bangun dan Revitalisasi Sistem Pendidikan Seni dan Budaya lewat ODA
Art Love U Fest 2024:...
Art Love U Fest 2024: Bertemunya Seni dan Cinta di JDC
Indonesia Bertutur 2024,...
Indonesia Bertutur 2024, Upaya Perkuat Ekosistem Budaya
Napak Jagat Nusantara...
Napak Jagat Nusantara Penampil Utama dalam Gelaran Seni Budaya untuk Meriahkan Rangkaian HUT ke-79 TNI
Lestarikan Seni Tradisional,...
Lestarikan Seni Tradisional, Relawan GMC Gelar Pentas Jathilan
Tanamkan Cinta Budaya...
Tanamkan Cinta Budaya sejak Dini, SDN 22 Jakbar Gelar Pameran Karya Seni Betawi
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
27 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
Jokowi Diminta Tarik...
Jokowi Diminta Tarik Pernyataan soal Presiden Boleh Kampanye
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved