Pesona Desa Suku Tengger di Malang

Rabu, 02 Januari 2013 - 09:01 WIB
Pesona Desa Suku Tengger di Malang
Pesona Desa Suku Tengger di Malang
A A A
Keberadaan Suku Tengger di Jawa Timur dikenal masih memegang teguh nilai-nilai luhur yang yang dianutnya sesuai hukum adat yang meskipun tidak tertulis, namun sudah terpatri di benak mereka untuk dijalankan.

Salah satu desa Suku Tengger yang berada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur adalah Desa Ngadas. Desa yang berada di ketinggian sekira 2.100 meter diatas permukaan laut ini ditempati 1.800-an penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayur. Secara administratif, desa ini masuk wilayah Kecamatan Poncokusumo.

Selain di Malang, desa-desa Suku Tengger tersebar di wilayah Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Jumlahnya mencapai belasan desa dan berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebelum ada taman nasional, Suku Tengger sudah menempati kawasan tersebut sejak ratusan tahun lalu dan turut menjaga keseimbangan alam di sana.

Mereka sangat bergantung sekali kepada alam sehingga setiap upacara adat yang dilakukan selalu untuk memberikan penghormatan dan persembahan kepada alam.

Bahkan, ada salah satu upacara adat yang dipimpin seorang dukun atau pemimpin upacara adat ini juga yang tujuannya mendoakan dan meminta maaf kepada alam, bumi, air, dan pepohonan, karena setiap hari mereka memanfaatkannya.

Ada beberapa upacara adat yang diselenggarakan Suku Tengger, seperti upacara Karo dan Yadnya Kasada. Tak hanya itu, salah satu upacara adat yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali yang dikenal dengan Unan-unan juga menyedot perhatian peneliti, wisatawan, serta mahasiswa dan masyarakat umum untuk menyaksikannya.

Seperti yang dilakukan warga Tengger yang berada di Desa Ngadas, mereka baru saja menggelar upacara unan-unan pada 30 Desember 2012 lalu. Upacara tersebut bertujuan untuk memberikan sedekah kepada alam dan isinya. Termasuk kepada mereka yang menjaga tempat-tempat seperti sumber mata air, desa mereka, serta tanah pertanian.

"Upacara ini juga untuk mendoakan agar penduduk diberi keselamatan dan mendapat kemudahan rizki," kata Dukun Ngatrulin (80) saat ditemui di rumahnya, beberapa waktu lalu.

Menurut dukun atau pemimpin upacara adat yang sudah sejak 1955 menjadi dukun di Desa Ngadas ini, sebelum persembahan di bawa ke Sanggar Pamujaan sebagai tempat sesaji.

Beragam aneka sesaji seperti kepala kerbau yang dilengkapi 100 buah tumpeng beserta isinya yang dibungkus daun tlotok di arak dari rumah Kepala Desa Ngadas. Arak-arakan ini dipimpin sang dukun, kades, dan sesepuh desa serta diikuti seluruh penduduk dan diiringi tetabuhan.

Setelah sampai di Sanggar, satu persatu sesaji dibacakan mantra oleh sang dukun. Sebelumnya, riwayat atau sejarah upacara adat unan-unan juga diceritakan oleh dukun dan didengarkan secara hikmat oleh penduduk.

Setelah semua sesaji dibacakan mantra, sesaji tersebut kemudian dibagikan kepada penduduk dan menjadi rebutan. Meski demikian, raut muka bahagia dan lega bisa dilihat di wajah mereka selepas menggelar upacara adat ini.

Selepas uapacara di Sanggar Pamujaan, semua penduduk dipersilahkan datang ke rumah Kepala Desa untuk menggelar Kauman atau makan-makan bersama. Suasa guyub, saling menghormati dan keakraban pun tercipta dan menjadi daya tarik tersendiri.

Bahkan, Kepala Desa Ngadas, Kartono, mempersilahkan para tamu dari luar yang berkunjung untuk ikut dalam acara Kauman tersebut dan tidak boleh menolak karena dianggap tidak sopan dan akan menyinggung perasaan mereka. "Masyarakat Ngadas lebih patuh kepada hukum adat dan menjunjung tinggi kejujuran," kata Kepala Desa Ngadas, Kartono.

Tidak hanya perilaku dan upacara adat saja yang menjadi daya tarik. Pemandangan sawah di lereng-lereng perbukitan dan puncak Gunung Semeru bisa kita saksikan dari desa ini. Panorama terbit dan tenggelamnya matahari dan lalu-lalang gadis Tengger dengan ciri khas sarung yang diikatkan juga menambah kerasan wisatawan tinggal di desa yang penuh pesona.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8869 seconds (0.1#10.140)