Pelosok Bangkalan diserang demam berdarah

Rabu, 26 Desember 2012 - 17:40 WIB
Pelosok Bangkalan diserang demam berdarah
Pelosok Bangkalan diserang demam berdarah
A A A
Sindonews.com - Penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Bangkalan mulai merebak ke pelosok desa. Terkini, sebanyak 22 orang pasien terserang penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut, dan menjalani perawatan secara intensif di RSA Rato Ibu setempat.

Data yang diperoleh dari pihak RSA Ratu Ibu Bangkalan menyebutkan, dari sebanyak 32 orang pasien yang opname, sebanyak 16 pasien merupakan kategori anak dan sisanya sebanyak 6 pasien kategori dewasa. Hingga kemarin, seluruh penderita DB tersebut masih menjalani rawat inap.

Kapala ruang Irna E RSA Rato Ibu Bangkalan Halimatus Sadiyah menyatakan, lonjakan penderita DB terlihat sejak 2 minggu terakhir. Di mana, mayoritas yang terserang adalah anak usia 3-11 tahun, hingga terpaksa menjalani perawatan secara intensif.

"Terakhir, untuk pasien anak yang imapsositif DB ada 16 orang. Itupun sempat lebih, karena sebagian sudah ada yang diperbolehkan pulang," ujarnya, di Bangkalan, Rabu (26/12/2012).

Halimah menjelaskan, untuk kasus penderita DB yang menyerang anak, merata hampir di seluruh kawasan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Baik itu dari kawasan utara seperti Kecamatan Tanjung Bumi, Sepulu, dan Klampis, hingga kawasan selatan seperti Socah, dan kota.

Dalam masalah penanganan, pihaknya memberi yang terbaik dengan target 3-5 hari bisa sembuh dan kembali ke rumah masing-masing. Cuma, bila dengan batas waktu tersebut masih belum sembuh akibat diserang DB, dia menyarankan agar pasien terus menjalani rawat inap sampai memperoleh hasil yang maksimal.

"Peningkatan jumlah pasien, akan kami barengi dengan pelayanan yang maksimal, sehingga masyarak merasa nyaman," tegas Halimatus.

Sementara itu, Rohmah, salah satu ibu pasien penderita DB di ruang Irna E RSA Bangkalan menyatakan, sudah tiga hari berada di rumah sakit. Itu setelah anak bungsunya dinyatakan positif menderita DB, beberapa waktu lalu. Penyakit tersebut diketahui setelah anaknya menderita panas, yang kemudian dibawa ke Puskesmas dan berakhir dirujuk ke rumah sakit.

"Awalnya saya di ruang ini berdua, lama-lama kok banyak dan ternyata sama-sama terkena penyakit DB," urainya.

Terpisah, Wakil Direktur RSA Rato Ibu Dr. Handy Rusman memprediksi, ke depan jumlah penderita penyakit DB bisa meningkat. Sebab, curah hujan akan semakin tinggi, sementara warga sendiri kurang menjunjung tinggi pola hidup bersih, terutama penuntasan terhadap sarang nyamuk.

Dia menegaskan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dalam penanganan penyakit DB, termasuk akan menambah kasur pasien (ekstra bad), bila nantinya akan terjadi lonjakan jumlah penderita penyakit yang sering menyerang saat musim hujan tersebut.

"Sejauh ini masih bisa kami tangani, semoga tidak terjadi lonjakan pasien DB. Bila memang ada, kami akan melayani secara maksimal," ucapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8431 seconds (0.1#10.140)