Kemendikbud akan pertahankan sekolah unggulan

Kemendikbud akan pertahankan sekolah unggulan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih menunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan uji materi program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
"Sampai saat ini kami belum menerima keputusan MK. Bisa ditanyakan ke MK saja. Kami akan terima apapun keputusan MK, jika dihilangkan silakan, jika dilanjutkan juga silakan," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, di Yogyakarta, Jumat 30 November 2012.
Nuh menambahkan, selama keputusan tersebut belum ditetapkan, maka Kemendikbud akan tetap akan menjalankan program RSBI yang sudah ada selama ini. Sebab program RSBI sudah dilaksanakan di seluruh provinsi sejak 2005 lalu. Bahkan, sudah ratusan RSBI di Indonesia.
Sebaliknya, jika MK memutuskan program RSBI dihapus dari sistem pendidikan, Kemendikbud akan mengambil langkah lainnya. "Dipersilahkan MK mengambil keputusan dalam hal ini dengan bijaksana," imbuhnya.
Sehari sebelumnya, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Kemendikbud Prof Suyanto menyatakan, keputusan akan penghapusan program RSBI tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Menurutnya, keputusan tersebut bisa menyebabkan kerugian bagi banyak pihak, karena masalah RSBI merupakan barang yang sangat strategis.
"Buat saya tidak masalah dibubarkan atau tidak, karena yang namanya mendidik untuk pusat-pusat unggulan di sekolah harus tetap ada. Kemendikbud akan menetapkan kebijakan pengganti RSBI, karena yang terpenting adalah terus mengembangkan program-program sekolah unggulan yang sudah dimiliki selama ini," imbuhnya.
"Sampai saat ini kami belum menerima keputusan MK. Bisa ditanyakan ke MK saja. Kami akan terima apapun keputusan MK, jika dihilangkan silakan, jika dilanjutkan juga silakan," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, di Yogyakarta, Jumat 30 November 2012.
Nuh menambahkan, selama keputusan tersebut belum ditetapkan, maka Kemendikbud akan tetap akan menjalankan program RSBI yang sudah ada selama ini. Sebab program RSBI sudah dilaksanakan di seluruh provinsi sejak 2005 lalu. Bahkan, sudah ratusan RSBI di Indonesia.
Sebaliknya, jika MK memutuskan program RSBI dihapus dari sistem pendidikan, Kemendikbud akan mengambil langkah lainnya. "Dipersilahkan MK mengambil keputusan dalam hal ini dengan bijaksana," imbuhnya.
Sehari sebelumnya, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Kemendikbud Prof Suyanto menyatakan, keputusan akan penghapusan program RSBI tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Menurutnya, keputusan tersebut bisa menyebabkan kerugian bagi banyak pihak, karena masalah RSBI merupakan barang yang sangat strategis.
"Buat saya tidak masalah dibubarkan atau tidak, karena yang namanya mendidik untuk pusat-pusat unggulan di sekolah harus tetap ada. Kemendikbud akan menetapkan kebijakan pengganti RSBI, karena yang terpenting adalah terus mengembangkan program-program sekolah unggulan yang sudah dimiliki selama ini," imbuhnya.
(san)