Pembangunan rel kereta di Sulawesi telan dana Rp15 T

Pembangunan rel kereta di Sulawesi telan dana Rp15 T
A
A
A
Sindonews.com - Keinginan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh untuk membangun rel kereta api yang menjadi penghubung enam provinsi di Sulawesi, ternyata masih dalam pembahasan.
Gubernur yang terpilih dua periode ini menuturkan, saat ini pembangunan rel itu masih dalam tahap pengurusan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), serta pembebasan lahan. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh Kepala Pemerintahan Provinsi, untuk mau mewujudkan pembangunan rel kereta api tersebut.
"Enam Gubernur yang ada di Sulawesi, telah melakukan penandatanganan percepatan pembangunan kereta api, untuk menghubungkan beberapa wilayah di Sulawesi. Makanya kami sangat antusias untuk memacu pembangunannya. Kalau ini sudah ada, tentu Sulbar akan menjadi daerah yang berkembang lagi," ungkapnya saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan tahap kedua pabrik PT Semen Bosowa, senin (19/11/2012).
Dia menjelaskan, untuk pembangunan itu, diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp15 triliun. Karenanya dia berharap tahun 2013 mendatang, program pembangunan rel kereta api itu, dapat terwujud. Menurutnya, pembangunan rel kereta api itu harus diserahkan ke pemerintah pusat. Hal itu untuk mempermudah pelaksanaan pembangunannya.
"Proyek ini tidak bisa ditangani oleh daerah, tapi harus langsung pemerintah pusat. Karenanya kami menyerahkan sepenuhnya ke Kementrian Perhubungan. Supaya dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ungkapnya.
Meski begitu, soal pembebasan lahan, dia siap untuk melakukan pembebasannya. Untuk provinsi Sulbar, panjangnya 450 kilometer.
"Kalau pembebasan lahan, biarlah daerah yang melakukannya. Karena itu memang tugas kami. Kami siap membebaskannya," tandasnya.
Gubernur yang terpilih dua periode ini menuturkan, saat ini pembangunan rel itu masih dalam tahap pengurusan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), serta pembebasan lahan. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh Kepala Pemerintahan Provinsi, untuk mau mewujudkan pembangunan rel kereta api tersebut.
"Enam Gubernur yang ada di Sulawesi, telah melakukan penandatanganan percepatan pembangunan kereta api, untuk menghubungkan beberapa wilayah di Sulawesi. Makanya kami sangat antusias untuk memacu pembangunannya. Kalau ini sudah ada, tentu Sulbar akan menjadi daerah yang berkembang lagi," ungkapnya saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan tahap kedua pabrik PT Semen Bosowa, senin (19/11/2012).
Dia menjelaskan, untuk pembangunan itu, diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp15 triliun. Karenanya dia berharap tahun 2013 mendatang, program pembangunan rel kereta api itu, dapat terwujud. Menurutnya, pembangunan rel kereta api itu harus diserahkan ke pemerintah pusat. Hal itu untuk mempermudah pelaksanaan pembangunannya.
"Proyek ini tidak bisa ditangani oleh daerah, tapi harus langsung pemerintah pusat. Karenanya kami menyerahkan sepenuhnya ke Kementrian Perhubungan. Supaya dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ungkapnya.
Meski begitu, soal pembebasan lahan, dia siap untuk melakukan pembebasannya. Untuk provinsi Sulbar, panjangnya 450 kilometer.
"Kalau pembebasan lahan, biarlah daerah yang melakukannya. Karena itu memang tugas kami. Kami siap membebaskannya," tandasnya.
(azh)