Waspada, pembobol kartu ATM marak di Garut
Kamis, 08 November 2012 - 19:00 WIB

Waspada, pembobol kartu ATM marak di Garut
A
A
A
Sindonews.com – Warga Garut pemilik kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diimbau berhati-hati. Kejahatan penipuan melalui ATM marak di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).
Seorang warga Kampung Ciceuni RT03/07, Desa Mekarsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Suwarno (34), kehilangan uang dalam rekeningnya sebesar Rp4 juta saat akan melakukan transaksi keuangan di salah satu ATM, Jalan Baratayudha, Kecamatan Garut Kota, sekitar pukul 07.30 WIB kemarin.
Kanit Reskrim Polsek Garut Kota Aiptu Gusrandi mengatakan, saat itu korban berencana akan mengambil uang gaji di ATM kawasan tersebut. Tiba-tiba, kartu milik korban tersangkut di dalam mesin ATM.
“Pelaku dalam kasus ini sudah merencanakan modus perbuatannya. Sebab, selain membuat kartu korban tidak dapat diambil, si pelaku ini juga menempeli nomor call center palsu pada dinding atas mesin ATM. Dalam keadaan panik si korban langsung menghubungi nomor tersebut begitu kartunya nyangkut,” katanya saat ditemui di Mapolsek Garut Kota, Kamis (8/11/2012).
Lebih jauh diungkapkan Gusrandi, pada percakapan antara korban dan pelaku melalui nomor call center palsu, terungkap pelaku meminta nomor pin ATM sebagai syarat agar kartu ATM miliknya dapat dikeluarkan dari mesin. Dalam keadaan panik, korban pun terpaksa memberitahukan nomor pin ATM miliknya kepada pelaku.
“Si pelaku ini kemudian mendatangi lokasi ATM. Sayangnya, korban saat ini pergi dahulu ke suatu tempat. Saat ATM dalam keadaan kosong, si pelaku dengan leluasa mengambil kartu ATM korban berikut isi dalam rekeningnya. Pelaku dengan leluasa kabur setelah menjalankan aksinya. Tak lama kemudian, korban kembali ke ATM tempat kartunya tersangkut dalam mesin. Ia kaget melihat kartu miliknya di dalam mesin sudah raib,” tuturnya.
Mengetahui hal tersebut, korban kemudian mendatangi kantor BRI Cabang Garut untuk memastikan uang di dalam rekeningnya. Korban kaget, begitu ia mengetahui uangnya sudah raib digasak.
“Kami sudah coba melakukan penyelidikan dengan cara menghubungi nomor call center palsu yang sempat ditelepon korban. Namun sayang, nomornya sudah tidak aktif,” ujarnya.
Asisten Manajer BRI Cabang Garut Titi Setiati membenarkan adanya peristiwa pembobolan rekening nasabah melalui kartu ATM. Menurut Titi, di Garut kasus ini sudah beberapa kali terjadi.
“Modus kasusnya sama, kartu ATM dibuat macet agar tidak bisa keluar dari mesin. Selain itu, si pelaku memasangi nomor call center palsu agar korban menghubunginya. Sama seperti pengalaman yang sudah-sudah, saat menghubungi pasti pelaku meminta nomor pin korban. Padahal, operator call center bank yang sebenarnya tidak pernah meminta nomor pin. Nomor pin ATM sifatnya sangat rahasia. Jangankan kami selaku pegawai bank, keluarga nasabah pun diimbau agar tidak diberitahu nomor pin,” urainya.
Dijelaskan Titi, imbauan kepada para nasabah terkait kerahasiaan nomor pin telah berkali-kali disampaikan.
Upaya lain pihaknya untuk mencegah kasus ini terulang, lanjut Titi, selalu dilakukan dengan maintenance dan pembersihan nomor-nomor call center palsu secara berkala pada seluruh ATM di wilayah Kabupaten Garut.
“Kami sering menerima laporan kartu ATM tersangkut. Laporan ini sering terjadi pada ATM di kawasan Jalan Pembangunan Garut dan Jalan Baratayudha. Dua ATM di daerah ini terbilang rawan,” ungkapnya.
Seorang warga Kampung Ciceuni RT03/07, Desa Mekarsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Suwarno (34), kehilangan uang dalam rekeningnya sebesar Rp4 juta saat akan melakukan transaksi keuangan di salah satu ATM, Jalan Baratayudha, Kecamatan Garut Kota, sekitar pukul 07.30 WIB kemarin.
Kanit Reskrim Polsek Garut Kota Aiptu Gusrandi mengatakan, saat itu korban berencana akan mengambil uang gaji di ATM kawasan tersebut. Tiba-tiba, kartu milik korban tersangkut di dalam mesin ATM.
“Pelaku dalam kasus ini sudah merencanakan modus perbuatannya. Sebab, selain membuat kartu korban tidak dapat diambil, si pelaku ini juga menempeli nomor call center palsu pada dinding atas mesin ATM. Dalam keadaan panik si korban langsung menghubungi nomor tersebut begitu kartunya nyangkut,” katanya saat ditemui di Mapolsek Garut Kota, Kamis (8/11/2012).
Lebih jauh diungkapkan Gusrandi, pada percakapan antara korban dan pelaku melalui nomor call center palsu, terungkap pelaku meminta nomor pin ATM sebagai syarat agar kartu ATM miliknya dapat dikeluarkan dari mesin. Dalam keadaan panik, korban pun terpaksa memberitahukan nomor pin ATM miliknya kepada pelaku.
“Si pelaku ini kemudian mendatangi lokasi ATM. Sayangnya, korban saat ini pergi dahulu ke suatu tempat. Saat ATM dalam keadaan kosong, si pelaku dengan leluasa mengambil kartu ATM korban berikut isi dalam rekeningnya. Pelaku dengan leluasa kabur setelah menjalankan aksinya. Tak lama kemudian, korban kembali ke ATM tempat kartunya tersangkut dalam mesin. Ia kaget melihat kartu miliknya di dalam mesin sudah raib,” tuturnya.
Mengetahui hal tersebut, korban kemudian mendatangi kantor BRI Cabang Garut untuk memastikan uang di dalam rekeningnya. Korban kaget, begitu ia mengetahui uangnya sudah raib digasak.
“Kami sudah coba melakukan penyelidikan dengan cara menghubungi nomor call center palsu yang sempat ditelepon korban. Namun sayang, nomornya sudah tidak aktif,” ujarnya.
Asisten Manajer BRI Cabang Garut Titi Setiati membenarkan adanya peristiwa pembobolan rekening nasabah melalui kartu ATM. Menurut Titi, di Garut kasus ini sudah beberapa kali terjadi.
“Modus kasusnya sama, kartu ATM dibuat macet agar tidak bisa keluar dari mesin. Selain itu, si pelaku memasangi nomor call center palsu agar korban menghubunginya. Sama seperti pengalaman yang sudah-sudah, saat menghubungi pasti pelaku meminta nomor pin korban. Padahal, operator call center bank yang sebenarnya tidak pernah meminta nomor pin. Nomor pin ATM sifatnya sangat rahasia. Jangankan kami selaku pegawai bank, keluarga nasabah pun diimbau agar tidak diberitahu nomor pin,” urainya.
Dijelaskan Titi, imbauan kepada para nasabah terkait kerahasiaan nomor pin telah berkali-kali disampaikan.
Upaya lain pihaknya untuk mencegah kasus ini terulang, lanjut Titi, selalu dilakukan dengan maintenance dan pembersihan nomor-nomor call center palsu secara berkala pada seluruh ATM di wilayah Kabupaten Garut.
“Kami sering menerima laporan kartu ATM tersangkut. Laporan ini sering terjadi pada ATM di kawasan Jalan Pembangunan Garut dan Jalan Baratayudha. Dua ATM di daerah ini terbilang rawan,” ungkapnya.
(azh)