Penumpang China Airlines sembunyikan sabu dalam sepatu
Penumpang China Airlines sembunyikan sabu dalam sepatu
A
A
A
Sindonews.com - Seorang warga negara China berinisial JD (24) diamankan petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, karena menyembunyikan sabu dan ketamine dalam sepatu yang dipakainya.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta Oza Olavia mengatakan, JD ditangkap petugas sesaat setelah mendarat di Terminal 2D Kedatangan Bandara Soetta dengan menggunakan pesawat China Airlines CI-679 jurusan Jakarta-Hongerik.
"Di dalam sepatu JD ditemukan kristal bening sebanyak lima bungkus pada kaki kirinya, dan enam bungkus pada kaki kanannya," kata Oza kepada wartawan, di Tangerang, Kamis (1/11/2012).
Dari hasil pengujian laboratorium Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Bea dan Cukai Cempaka Putih, sebanyak 10 bungkus, seberat 966 gram positif ketamine, dan satu bungkus 97,9 gram bruto positif sabu dengan estimasi nilai mencapai Rp1,98 miliar.
"Dari keterangan pelaku, dia diupah sebesar 3000 Yuan atau Rp5 juta, apabila berhasil mengantarkan barang terlarang ini kepada seseorang di Jakarta Pusat dengan Inisial A," terangnya.
Untuk diketahui, ketamine merupakan sediaan farmasi yang peredarannya diatur dalam pasal 196 jo. 197 UU no 36 Tahun 2009. Pasal tersebut menerangkan, mengenai peredaran ilegal kentamine dapat diancam hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta Oza Olavia mengatakan, JD ditangkap petugas sesaat setelah mendarat di Terminal 2D Kedatangan Bandara Soetta dengan menggunakan pesawat China Airlines CI-679 jurusan Jakarta-Hongerik.
"Di dalam sepatu JD ditemukan kristal bening sebanyak lima bungkus pada kaki kirinya, dan enam bungkus pada kaki kanannya," kata Oza kepada wartawan, di Tangerang, Kamis (1/11/2012).
Dari hasil pengujian laboratorium Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Bea dan Cukai Cempaka Putih, sebanyak 10 bungkus, seberat 966 gram positif ketamine, dan satu bungkus 97,9 gram bruto positif sabu dengan estimasi nilai mencapai Rp1,98 miliar.
"Dari keterangan pelaku, dia diupah sebesar 3000 Yuan atau Rp5 juta, apabila berhasil mengantarkan barang terlarang ini kepada seseorang di Jakarta Pusat dengan Inisial A," terangnya.
Untuk diketahui, ketamine merupakan sediaan farmasi yang peredarannya diatur dalam pasal 196 jo. 197 UU no 36 Tahun 2009. Pasal tersebut menerangkan, mengenai peredaran ilegal kentamine dapat diancam hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun.
(san)
Explore More